Inilah 10 Isu Strategis Provinsi Jawa Tengah di Kick Off Rancangan Awal RPJRD Wonosobo 2025-2045

19 September 2023, 11:46 WIB
Kepala Bappeda Wonosobo Jaelan, membuka Kick Off Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Wonosobo 2025-2045 pada Selasa, 19 September 2023 di Pendopo Kabupaten. /Kabar Wonosobo/Erwin Abdillah

KABAR WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Wonosobo membuka Kick Off peresmian dimulainya rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Wonosobo 2025-2045 pada Selasa, 19 September 2023 di Pendopo Kabupaten.

Saat membuka kegiatan, Kepala Bappeda Wonosobo Jaelan, menyebut bahwa Pemkab Wonosobo telah memulai proses RPJPD 2025-2045 dengan Kick Off RPJPD untuk jangka panjang 20 tahun.

"RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan sebagai penjabaran visi misi ara hpembangunan jangka panjang berdasarkan RPJPN dan RTRW. Peserta pada agenda tatap muka ini diikuti perwakilan Forkopimda, seluruh pimpinan OPD, seluruh camat, organisasi, dan media massa. Sedangkan secara daring diikuti kepala desa kelurahan dan masyarakat," tuturnya.

Dijelaskan Jaelan bahwa proses perencanaan RPJPD sudah dimulai sejak Mei 2023.
Sedangkan di bulan September dilakukan Kick Off dan akan dilanjutkan dengan Fokus grup diskusi tematik selama dua hari.

Baca Juga: Industri Pariwisata Wonosobo Perlu Diimbangi Peningkatan Keamanan, Banyak Obyek Alam dan Air

"Juga akan dilakukan forum konsultasi publik untuk dibahas bersama para pemangku kepentingan. Lewat forum konsultasi publik, akan dilakukan penyempurnaan menjadi rancangan RPJPD 2025-2045. Dari sana akan dibawa ke Musrenbang RPJMD," imbuhnya.

Ditargetkan pemkab Wonosobo, pada November 2024 harapannya rancangan daerah RRPJPD bisa mendapat persetujuan dan di akhir tahun bisa ditetapkan menjadi Perda RPJPD kab Wonosobo 2025-2045. Proses penyusunan rancangan awal RPJPD itu juga mendapat pendampingan dari Fisipol UGM.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat membuka dan meresmikan agenda Kick Off tersebu menyebut bahwa penyusunan RPJPD tersebut merupakan amanat dari Kemendagri yang memuat isu strategis, perencanaan makro dan visi-misi.

"Salah satu hal yang masih menjadi sorotan adalah angka kemiskinan yang di tahun 2022 sudah menyentuh 16.17 dari 31.68 persen dari 2005. Hari ini kita merencanakan semoga 20 mendatang kita bisa menikmati apa yang sudah disusun hari ini," ungkap Afif.

Baca Juga: Mengenal Tembakau Garangan Wonosobo yang Bertahan Ratusan Tahun dan Dilinting dengan Kemenyan

Kabid P2MP Bappeda Provinsi Jawa Tengah menyebut bahwa visi indonesia emas adalah menwujudkan negara nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Hal itu akan dicapai melalui 8 misi pembangunan, 17 arah pembangunan, dan 45 indikator utama pembangunan.

"Angka kemiskinan Jateng masih di angka 10,7 persen juga dipengaruhi masa pandemi. sementara pertumbuhan ekonomi di 2023 sudah melewati capaian nasional pada angka 5,23 persen.Diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai 42,9 juta pada tahun 2050," katanya.

Sedangkan 10 Isu Strategis Daerah Jawa Tengah meliputi transisi Demografi menuju penduduk usia tua, Kemiskinan, SDM yang berdaya saing dan berkarakter, ketimpangan antar wilayah, penerapan ekonomi hijau, dampak perubahan iklim, hilirisasi komoditas unggulan, tata kelola pemerintahan dinamis, kedaulatan pangan dan alih fungsi lahan, dan kondusivitas wilayah.

Baca Juga: Desa Plobangan dan Kadipaten Wonosobo Diresmikan OJK Jadi Pilot Project PIKD Jawa Tengah

"Terkait berbagai indikator dari Wonosobo yang masih di bawah angka provinsi Jateng dan Nasional diantaranya Tingkat Kemiskinan, Capaian pertumbuhan Ekonomi, dan Nilai IPM," katanya.

Agenda dilanjutkan diskusi dan tanya jawab bersama perwakilan elemen masyarakat termasuk organisasi dan komunitas yang didampingi Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo. ***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler