Peringatan HGN 2024 Tekankan Pentingnya Pemenuhan Gizi untuk Penurunan Stunting

1 Maret 2024, 00:08 WIB
Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 Kabupaten Wonosobo di Pendopo Kabupaten, Kamis, 29 Februari 2024. /Dinas Kominfo Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar membuka acara Hari Gizi Nasional ke-64 Kabupaten Wonosobo di Pendopo Kabupaten, Kamis, 29 Februari 2024.

Cukupnya asupan gizi menjadi salah satu aspek mendasar yang dibutuhkan manusia dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan tubuhnya, dimulai sejak dalam kandungan hingga proses tumbuh kembang.

Menurutnya, permasalahan stunting mendesak untuk diselesaikan, tidak hanya untuk mengejar capaian target nasional 14% ditahun 2024, namun juga untuk mempersiapkan generasi emas pembawa kemajuan bangsa.

Baca Juga: Pemkab Wonosobo Permudah Pengurusan Ijin Usaha Dukung Ekosistem Investasi

“Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat, pada tahun 2022 prevalensi stunting di Indonesia masih sebesar 21,6%. Di Wonosobo sendiri, berdasarkan sistem elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), pada tahun 2023 prevalensi balita stunting masih sebesar 17,12%. Data ini sepatutnya menjadi sebuah pendorong bagi kita, untuk bersama-sama melakukan perbaikan dan pemenuhan gizi masyarakat, yang dilakukan secara berkelanjutan dan diharapkan bermuara pada tumbuh kembang anak yang optimal,” jelas Albar.

Lebih lanjut, di Wonosobo berbagai program telah dilaksanakan dalam mengentaskan masalah gizi, terutama stunting, dengan menyasar kelompok remaja, ibu hamil, bayi, dan balita.

Salah satunya melalui program Sobo Hebat Sedulur Selawase, berupa pemberian dua butir telur per hari selama 90 hari kepada 7.774 balita.

Baca Juga: Pemkab Wonosobo Ekspose Hasil Capaian Kinerja Pemerintahan untuk Transparansi dan Akuntabilitas

“Program ini menjadi sebuah peluang yang sangat strategis, sebagai implementasi riil konvergensi intervensi penanganan stunting, yang kita harapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan di Wonosobo,” imbuh Wabup.

Peringatan HGN ini sebagai langkah untuk menggaungkan pentingnya pemenuhan gizi dalam rangka mencegah stunting, dan menjadi momentum dalam menggalang kepedulian dan komitmen semua pihak, termasuk para Ahli Gizi Wonosobo dan stakeholders terkait.

Bersama-sama membangun kesadaran masyarakat atas pentingnya pemberian dan pemenuhan gizi yang berkualitas dalam rangka mewujudkan generasi emas, menuju Wonosobo yang sehat dan berprestasi.

Sementara itu, Ketua DPC Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Wonosobo, Natalia Haryanti saat menyampaikan, Komitmen pencegahan stunting juga tercermin dalam tema Hari Gizi Nasional tahun 2024, “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting”, pemenuhan gizi melalui konsumsi protein hewani menjadi jalur yang tepat bagi pembangunan generasi berkualitas.

Baca Juga: Masyarakat Bisa Memantau Rapat Pleno Terbuka KPU Wonosobo Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Kabupaten

“Berbagai rangkaian kegiatan HGN ini bertujuan menyebar luaskan informasi dan promosi kepada masyatakat pentingnya MP-ASI yang kaya akan protein hewani untuk mencegah Stunting. Meningkatkan kerjasama dengan pemkab dalam rangka pencegahan Stunting,” ungkapnya.

Menurutnya, selain program Sobo Hebat Sedulur Selawase, berbagai upaya lainnya juga dilakukan Pemkab Wonosobo. Pertama, program Aksi Bergizi dilaksanakan dengan menyasar remaja putri, melalui kegiatan sarapan bersama di sekolah, konsumsi tablet tambah darah, dan melakukan aktivitas fisik bersama. Selain itu, juga dilakukan skrining anemia dan penyuluhan kesehatan reproduksi.

Kedua, menyasar kalangan ibu hamil, dilaksanakan program ANC (Antenatal Care) Terintegrasi, dengan pemberian makanan tambahan berbahan dasar pangan lokal, pemantauan ibu hamil oleh kader Pendamping Ibu Hamil, serta perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi.

Baca Juga: TMMD Sengkuyung Wonosobo Tahap 1 Tahun 2024 Dibuka di Damarkasiyan Kertek

“Adapun yang ketiga adalah program pada kelompok bayi dan balita diantaranya adalah IMD (Inisiasi Menyusui Dini), ASI Eksklusif selama 6 bulan, pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal pada balita dengan masalah gizi, serta Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK),” pungkasnya.

Diharapkan dari berbagai program tersebut akan tercipta generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas di masa depan, serta terwujudnya Indonesia yang sejahtera melalui perhatian terhadap gizi dan kesehatan anak-anak.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo

Tags

Terkini

Terpopuler