Sementara itu, Kanwil Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Magelang Syarofina Adilla mengatakan, Penerimaan cukai 2021 mencapai 214 Triliun, sebagian dikembalikan ke daerah penghasil tembakau dan atau penghasil cukai untuk mewujudkan prinsip keadilan dan keseimbangan dalam pengelolaan APBN.
Menyambung apa yang disampaikan Adilla, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Wonosobo Junaedi menekankan, bagaimana DBHCHT Wonosobo setiap tahunnya terus meningkat guna menopang pembangunan dan kemajuan daerah.
Dinilainya, Wonosobo berpotensi mengurangi beredarnya rokok ilegal melalui partisipasi aktif seluruh masyarakat.
Baca Juga: Disparbud bersama UIN Walisongo Semarang dan Unsiq Sepakat Kembangkan Wisata Religi Wonosobo
Sementara itu, Kepala Diskominfo Wonosobo Fahmi Hidayat menyinggung, masih terdapat banyak tantangan dan peluang cukai di Wonosobo yang diakibatkan seperti jaringan internet, pranata sosial, dan literasi membaca yang rendah.
“Tantangan dan peluang cukai di Wonosobo diakibatkan oleh jaringan intenet yang buruk di beberapa wilayah desa, gunakan pranata sosial dan pranata lokal untuk mengedukasi masyarakat,” pungkasnya.***