Pedhut Di Hyang Karya Desainer Wonosobo Juara Rancangan Busana Lurik Tenun Se-Jateng , Pakai Wol Dombos

- 30 Juni 2022, 16:24 WIB
Desain Pedhut Di Hyang Juarai Lomba Rancangan Busana Bahan Dasar Lurik Tenun ATBM/ATM se-Jateng karya Alvin Aribowo Lee 28 Juni 2022
Desain Pedhut Di Hyang Juarai Lomba Rancangan Busana Bahan Dasar Lurik Tenun ATBM/ATM se-Jateng karya Alvin Aribowo Lee 28 Juni 2022 /Alvin Aribowo Lee

Dombos merupakan domba texel keturunan Belanda yang dikembangkan di Wonosobo. Tahun 1955 dikirim bibitnya dari Belanda ke beberapa daerah di Indonesia. Populasi dombos semakin menurun padahal produksi dagingnya lebih banyak dibanding domba lokal. Sehingga perputaran ekonomi dombos kalah dengan domba lokal.

Baca Juga: 4 Jamaah Calon Haji Wonosobo Diberangkatkan Lebih Dulu, Masuk Kloter Sapu Jagad

Merespon hal tersebut, Pemkab Wonosobo berupaya menggenjot populasi dombos melalui upaya inovasi pengolahan limbah bulunya yaitu setiap 6 bulan dicukur dan bulunya dimanfaatkan menjadi benang wol untuk ditenun menjadi kain tenun bulu domba, dan bulu pendeknya mampu disulap menjadi isian bantal atau kasur. Juga melakukan kerjasama dan MoU dengan Solidaridad Network dari Belanda.

Sementara itu, Sang Perancang Alvin Aribowo menuturkan, desain Pedhut Di Hyang memiliki makna Di Hyang (Dieng) atau tempat para dewa, disebut sebagai negeri di atas awan yang memiliki pesona dan daya tarik tersendiri. Cikal bakal peradaban Hindu Budha meninggalkan begitu banyak sejarah yang begitu indah untuk diceritakan turun-temurun.

Ia menambahkan, desain ready to wear ini benar-benar sesuai dengan prinsip sustainable fashion yang memanfaatkan limbah bulu domba sebagai kain tenun wol lokal pertama di Indonesia. Hal ini sejalan dengan G20 yang juga bertema green economy.

Baca Juga: Pasar Wadaslintang Wonosobo Disisir Upaya Tekan Peredaran Rokok Ilegal

“Konsep desain busana tersebut merupakan jacket hoodie unisex dengan cutting zero waste, identik dengan suasana dingin di dataran tinggi Dieng, bahkan setiap bulan Juli hingga Agustus suhu dapat mencapai -9 derajat," terangnya.

Sedangkan celana zero waste dengan teknik wrap pants mempertegas siluet bold dan edgy. Memakai kombinasi kain tenun wol dombos warna misty gray dan tenun polos warna senada, seperti warna Pedhut di Hyang atau Kabut Dieng yang mistis.

Lomba yang dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta ini, telah melalui tahapan seleksi ketat yaitu 31 peserta lolos seleksi awal, disaring menjadi 18 peserta, dan diperoleh 6 pemenang terbaik dari juara 1 hingga harapan 3.***

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x