Sandiaga Uno Visitasi ADWI ke Sembungan Wonosobo, Cukur Rambut Gembel di Tepi Telaga Cebong

- 4 Juli 2022, 13:49 WIB
Menteri Sandiaga Uno Visitasi ke desa tertinggi Sembungan Wonosobo, ikuti ruwat cukur Rambut Gembel di Tepi Telaga Cebong tetapkan ADWI 2022
Menteri Sandiaga Uno Visitasi ke desa tertinggi Sembungan Wonosobo, ikuti ruwat cukur Rambut Gembel di Tepi Telaga Cebong tetapkan ADWI 2022 /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

KABAR WONOSOBO – Desa Sembungan kecamatan Kejajar Wonosobo adalah desa tertinggi di Pulau Jawa yang memiliki banyak kekayaan alam termasuk telaga Cebong di 2.400 mdpl masuk kawasan Dieng.

Pada Minggu3 Juli 2022, Mas Menteri Parekraf Sandiaga Uno mengunjungi desa Sembungan sekaligus mendengar paparan dari Kades dan Pengelola Wisata setempat yang masuk sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Kedatangan Menteri Sandi Uno disambut oleh Wakil Bupati Wonosobo bersama Kepala Disparbud dan beberapa Pimpinan OPD bertempat di komplek Bank Sampah Sembungan.

Presentasi tentang potensi wisata Sembungan dipaparkan Kades Sembungan Tuzali dan Pengelola Desa Wisata Sembungan Tafrikhan. Sebelumnya Mas Menteri Sandi berbalas pantun dengan Kades.

Baca Juga: Sapri Pantun Meninggal Dunia, Sandi Uno Kenang Pertemuan Terakhir, Ceritakan Jatuh Bangun di Industri Kreatif

Dijelaskan Kades Sembungan bahwa Sembungan yang ada di lahan seluas 291 ha didiami lebih dari 1.300 penduduk dan 80% dari warga adalah petani.

“Bulan ini ada 7 warga kami yang keluar atau graduasi mandiri dari program PKH, berkat kemajuan wisata,” tutur Tuzali.

Selain itu, dengan berkembangnya wisata seperti hiking ke Sikunir, desanya kini memiliki 90 ojek motor serta lebih dari 90 UMKM di berbagai bidang ditambah lagi jumlah homestay yang diperkirakan mencapai ratusan.

“Di saat momen liburan, Sembungan biasanya didatangi lebih dari 4.000 pengunjung dan harapannya ini bisa menjadi alternative pendapatan warga selain dari bertani. Mengingat potensi alam untuk wisata masih sangat melimpah. Selain itu, adanya erosi karena pertanian yang monokultur juga mengancam alam sekitar. Maka kami beralih ke wisata yang bermodal alam,” kata Tafrihan.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x