Menurutnya, agar produk inklusifitas efektif dan tepat guna, diperlukan perspektif langsung dari masyarakat penyandang disabilitas dan keluarganya, sebagai input yang sangat berharga untuk mewujudkan pembangunan inklusif.
"FSG yang telah mampu mengidentifikasi kebutuhan para penyandang disabilitas, serta lebih percaya diri dalam menyampaikan aspirasi, tentunya menjadi modal utama atas tersampaikannya masukan untuk mewujudkan pembangunan inklusif. Dengan demikian, besar harapan saya kepada segenap FSG yang telah mengikuti program ini, untuk mampu berkontribusi dalam pembangunan Daerah, baik dalam menyampaikan aspirasi maupun melalui karya-karya yang dihasilkan,” Harapnya.
Sementara itu Sekeretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Wonosobo, Asmoro, SE. mengungkapkan bahwa antara tahun 2013-2016, UCP Roda Untuk Kemanusiaan (UCPRUK) telah mendukung pembentukan 6 Kelompok Pendukung Keluarga (Family Support Groups/FSG) dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Wonosobo.
Baca Juga: Tersangka Korupsi Rugikan Negara 4.2 Miliar, SNZ Resmi Ditahan Kejari Wonosobo
Kelompok-kelompok ini telah berkembang secara mandiri menjadi 9 Kelompok, dimana pendukung keluarga yang ada di 9 Kecamatan. Yaitu Kecamatan Wonosobo, Wadaslintang, Watumalang, Mojotengah, Leksono, Garung, Kejajar, Kalikajar dan Sukoharjo serta berkelanjutan dengan beranggotakan sekitar 270 keluarga.
“Pembentukan Kelompok Pendukung Keluarga (Family Support Groups/FSG) dalam waktu dekat ini akan kita bentuk lagi di Kecamatan Selomerto, Sapuran dan Kepil,” Ungkapnya.
Direktur UCP Roda Untuk Kemanusiaan (UCPRUK) Indonesia, Damaijanti Teguh sangat mengapresiasi antusiasme Pemerintah Wonosobo dalam membentuk Kelompok Pendukung Keluarga (Family Support Groups/FSG).
“Terbukti hampir rata-rata perkecamatan yang ada di Kabupaten Wonosobo sudah ada Kelompok Pendukung Keluarga (Family Support Groups/FSG) dan saya sangat senang sekali atas tanggapannya program dari kami,” terangnya.