Sejumlah Perwakilan CSO Wonosobo Bahas Kualitas Pelayanan Publik Di Wilayah Kerja Panas Bumi

- 8 November 2023, 21:25 WIB
Kita Institute gelar Pelatihan Bagi Organisasi Masyarakat Sipil dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Wilayah Kerja Panas Bumi selama tiga hari sejak Selasa, 7-9 November 2023.
Kita Institute gelar Pelatihan Bagi Organisasi Masyarakat Sipil dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Wilayah Kerja Panas Bumi selama tiga hari sejak Selasa, 7-9 November 2023. /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

KABAR WONOSOBO - Kita Institute menggelar Pelatihan Bagi Organisasi Masyarakat Sipil dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Wilayah Kerja Panas Bumi selama tiga hari sejak Selasa, 7-9 November 2023.

Dijelaskan Koordinator Wilayah Program ASPP, Moh. Dimas Adji S mewakili Kita Institute, menyebut bahwa agenda itu ditujukan untuk Meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat sipil dan komunitas warga dalam memanfaatkan ruang partisipasi publik dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Agenda tersebut merupakan rangkaian acara dari meningkatkan akuntabilitas sosial untuk pemenuhan SPM di daerah pengembangan energi terbaharukan geothermal dan diikuti sedikitnya 40 peserta mewakili organisasi kemasyarakatan dan sosial Civil Society Organization (CSO) di Wonosobo.

“Dari pelatihan ini teman-teman CSO akan dibekali bagaimana melihat pelayanan publik yang ada di daerah dan bagaimana menilai serta memberikan masukan berkaitan dengan pelayanan publik yang ada di kabupaten Wonosobo terumatama di SPM, yang meliputi 6 urusan dasar yaitu pendidikan, kesehatan, perumahan rakyat, pekerjaan umum, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat serta sosial,” tuturnya.

Baca Juga: Kita Institute Gelar Festival Organisasi Sipil Masyarakat, Angkat Keterlibatan di Pembangunan Daerah

Keenam urusan dasar itu diampu oleh 7 OPD yang meliputi Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Disperkimhub, Dinas PUPR, BPBD dan Satpol PP. Diharapkan dari 6 urusan dasar dan 7 OPD bisa dinilai SPM atau pelayanan yang sudah diberikan dan bisa diberikan masukan terkait pelayanan-pelayanan yang ada di daerah.

Sebanyak tiga narasumber dihadirkan untuk menyajikan materi terkait pelayanan publik, kondisi dan situasi terkait pelayanan publik dan proses aduan yang berkaitan dengan pelayanan publik.

Mewakili narasumber YAPPIKA, Hendrik Rosdinar sebagai Head of Program menyebut bahwa YAPPIKA dimandatkan untuk bekerja pada empat isu utama, salah satunya yaitu gender responsif inklusi publik servis tujuannya untuk fokus dan intens bekerja untuk memastikan bagaimana pelayanan publik yang berkualitas dan inklusif benar-benar mampu dirasakan yang terjadi di lapangan.

“Itulah kenapa kami tak henti-hentinya bersama teman-teman KITA INSTITUTE dalam konteks program untuk meningkatkan kualitas pemenuhan SPM di lokasi geothermal. Tujuan program ini adalah untuk bagaimana kita memperkuat kapasitas pemda dan CSO serta kelompok masyarakat di lokasi sasaran untuk bisa mempraktikan akuntabilitas sosial sehingga menjadi model untuk penyelenggaraan pelayanan publik melalui beberapa patform,” jelasnya.

Baca Juga: Keterwakilan Perempuan di Wonosobo Dinilai Masih Rendah Ditinjau dari Indeks Gender

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah