Bangunan Gereja Santo Paulus Wonosobo menggunan bentuk Joglo Pangrawit Ceblokan. Bentuk ini masih dipertahankan kendati bangunan gereja telah mendapatkan renovasi beberapa bagian, termasuk bagian gereja dan pastoran pada tahun 2003 lalu. Bentuk ini telah dibangun di antara tahun 1980 hingga 1984 silam.
Joglo Pangrawit Ceblokan sendiri pada hakikatnya menggambarkan tentang, "Wujud lain yang otentik dan asli." Pada dasarnya, bentuk ini menggambarkan ide "rahim" yang dalam kepercayaan agama Hindu dan kebatinan, merupakan gua yang gelap, atau Garbha Griha alias rahim kediaman.
Baca Juga: Mengerikan! Pembantaian di Gereja Katolik Nigeria Tewaskan 50 Orang
Maknanya, Gereja Santo Paulus Wonosobo tidak hanya menjadi pusat dari keagamaan Katolik di Wonosobo. Namun, juga dimaknai sebagai sebuah "rahim", sebuah tempat yang di dalamnya menyimpan kehidupan tempat rahmat diterima.***