KABAR WONOSOBO - Momentum Hari buruh atau May Day di Wonosobo juga diperingati oleh sejumlah aktifis muda dengan aksi senyap di Alun-alun Kota. Perwakilan PMII Wonosobo bersama dengan Teater Banyu berkumpul di salah satu sudut Alun-alun kota dan mengajak para pengunjung Alun-alun untuk menggambar bunga mengelilingi gambar foto Marsinah.
Yono Yoy perwakilan PMII dan teater Banyu Unsiq menyebut aksi itu untuk mengenang aktifis buruh yang meninggal karena dibunuh di tahun 90-an. Kisah marsinah yang memperjuangkan haknya menginspirasi generasinya untuk mengenang keberanian buruh di era 1990-an
"Kami Gelar aksi di hari buruh menggambar bunga karena bunga simbol tumbuh dan mekar. Kami Akan terus lakukan kegiatan ini tiap tahun mengingat bunga mekar dan ada yang ingin dicapai. Berkaitan dengan hari buruh mengingat momentum ini karena buruh adalah manusia dan bukan robot dan harus ada keadilan," kata Yono.
Baca Juga: Peringati Mayday, Aliansi Serikat Pekerja Wonosobo Touring ke Gunung Lanang Kalibawang
Dengan simbolisme lukisan gambar marsinah diharapkan semangat aktifis buruh itu sebagai simbol perlawanan yang semangatnya tetap hidup sampai sekarang.
"Para peserta berasal dari anggota PMII dan teater juga bersama Lapak Baca Wonosobo yang biasanya hadir di Alun-alun tiap hari Minggu. Hasil lukisan akan dipajang dan dipajang untuk mengingatkan massyarakat Wonosobo. Semoga buruh di indonesia dapat keadilan dan hal yang setimpal dari yang mereka kerjakan dan kontrak kerja yang adil," ungkapnya.
Ditambahkan Hamdan Abror selakui wakil ketua 2 PMII, bahwa momenum Mayday itu memang diperingati dengan sederhana dan ingin libatkan masyarakat luas.
Baca Juga: Partai Buruh dan Partai Garuda Wonosobo tidak Ikuti Pemilu 2024 Karena Alasan Ini
"Kita cuma gambar bareng rayakan mayday gambarkan Marsinah yang dikriminalisasi. Marsinah di 90an dibunuh karena sempat suarakan hak-haknya dan di era orba aktivis seperti marsinah dikriminalisasi. Keberaniannya simbolkan perjuangan buruh saat itu. Meskipun nasibnya sangat tragis," katanya.