Bahas Upaya Intervensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Wonosobo lewat Rembuk Stunting 

- 2 Mei 2024, 23:14 WIB
Pemkab WOnosobo gelar Rembuk Stunting bersama pihak swasta dan masyarakat dihelat di Pendopo Kabupaten, Kamis 2 Mei 2024.
Pemkab WOnosobo gelar Rembuk Stunting bersama pihak swasta dan masyarakat dihelat di Pendopo Kabupaten, Kamis 2 Mei 2024. /Dinas Kominfo Wonosobo

KABAR WONOSOBO - Salah satu upaya penguatan pelaksanaan kegiatan intervensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Wonosobo dikemas dalam Rembuk Stunting bersama pihak swasta dan masyarakat dihelat di Pendopo Kabupaten, Kamis 2 Mei 2024.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, dalam arahannya mengajak tim percepatan penurunan stunting untuk bekerja lebih keras dalam mencapai target yang ada. Antara lain, dengan meningkatkan kerjasama, koordinasi, kolaborasi, koneksitas dan saling perkuat komitmen.

“Kolaborasi yang luar biasa sudah kita laksanakan di tahun 2023, tepatnya pada intervensi gizi spesifik, melalui program Sobo Hebat Sedulur Selawase pada bulan November 2023, yang memberikan hasil yang cukup signifikan. Berdasarkan penimbangan bulan Februari 2024, menunjukkan angka stunting turun menjadi 15,26%, dimana tahun 2024 merupakan periode terakhir pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, dengan target secara nasional 14%,” tuturnya.

Baca Juga: Kenang Marsinah saat Mayday, PMII dan Teater Banyu Wonosobo Melukis Bunga di Alun-alun Wonosobo

Disisi lain, jelas Bupati, berdasarkan survey Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilaksanakan pada bulan April-Oktober 2023, menunjukkan data angka stunting Kabupaten Wonosobo naik menjadi 29%.

“Menyikapi hasil survey SKI, maka di tahun 2024 kiranya kita perlu kembali berbenah, mengevaluasi intervensi yang telah kita lakukan, agar ditemukan kelemahan yang perlu diperbaiki. Untuk itu, kolaborasi menjadi kunci utama, mengingat banyaknya elemen yang harus diintervensi, yakni mulai dari remaja, ibu hamil, ibu menyusui, hingga bayi dan balita,” ungkapnya.

Menurut Afif, intervensi yang perlu dikejar dan diupayakan bersama, adalah pencegahan agar tidak ada lagi balita stunting baru yang muncul. Yaitu, dengan kuatkan kemitraan yang sinergis diantara seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan Wonosobo bebas stunting. Sehingga jalannya program dan kerjasama dapat berkontribusi untuk mencapai target 14% pada tahun 2024, bahkan untuk mewujudkan Wonosobo menuju zero new stunting.

Baca Juga: Peringati Hardiknas 2024, Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Wonosobo

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Wonosobo Dyah Retno Sulistiyowati menjelaskan, Rembuk Stunting kali ini menjadi sarana evaluasi kegiatan Stunting yang sudah dilakukan pada tahun 2023, dan merencanakan apa yang akan dilakukan di tahun 2024 dan 2025.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah