Namun ada platform yang masih menolak menambahkan Dogecoin dalam mata uangnya, salahsatunya adalah Coinbase yang menyebut Dogecoin dikendalikan oleh dukungan dari cuitan tokoh seperti Elon Musk lewat Twitternya.
Belum lama ini, ketika mengisi sebuah komedi sketsa Saturday Night Live, Elon Musk juga mempromosikan Dogecoin lewat sebuah sesi tanya jawab yang kocak, namun selalu efektif dalam melambungkan popularitasnya.
Dilansir KabarWonosobo.com dari The Independent, seorang akademisi peneliti Crypto Currency University of Sussex Business School, Profesor Carol Alexander bahkan menyebut Dogocoin memiliki resiko yang tinggi.
“Meskipun Dogecoin sebuah investasi berbiaya rendah namun berisiko tinggi dengan potensi pengembalian sangat besar. Karakter mata uang kripto seperti Dogecoin tidak bisa ditemukan di mata uang lainnya," kata Profesor Carol Alexander.
Sementara di beberapa ulasan lainnya, Dogecoin didasarkan pada basis teknis yang kuat yang memiliki mekanisme serupa dengan Litecoin atau Bitcoin.
Itu semua juga didukung pasokan Dogecoin yang meningkat secara stabil, sehingga dinilai lebih cepat dan lebih murah meski dengan tingkat inflasi tinggi.
Dikuatkan oleh CoinDesk bahwa pendorong kenaikan drastis nilai Dogecoin adalah keputusan tim baseball Oakland Athletics untuk menjual tiket dengan mata uang Dogecoin, sehingga popularitasnya cepat naik.
Tim baseball liga utama Amerika Serikat itu menyebut bahwa mereka menjual dua kursi untuk pertandingan itu seharga 100 DOGE, seperti disampaikan Senin 3 Mei 2021 lalu.