Network
KABAR WONOSOBO – Pesepakbola asal Portugal, Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan publik.
Kali ini bukan karena kehebatannya dalam menggocek bola di lapangan hijau, melainkan karena aksi eksentrik Cristiano Ronaldo saat jumpa pers.
Pada saat jumpa pers Euro 2020 itu, Ronaldo yang baru masuk serta merta menyingkirkan dua botol Coca Cola yang berada di depan tempatnya duduk.
Setelah menyingkirkan dua botol Coca-Cola itu, Ronaldo kemudian mengangkat sebotol air mineral dan menunjukkannya ke awak media.
"Agua," kata Ronaldo singkat yang berarti ‘air’ dan setelah itu ia langsung meletakkannya botol air mineral itu di tempat di mana Coca Cola tadi berada.
Melalui gesturnya, Ronaldo seperti ingin menyampaikan pesan bahwa air mineral lebih baik daripada minuman bersoda.
Perlakuan tak terduga yang ditunjukkan oleh Ronaldo dalam jumpa pers itu tak pelak mengundang berbagai reaksi dari warganet, terutama dari para pecinta bola.
Beberapa orang mengaku salut terhadap sikap Ronaldo, namun tak sedikit juga yang justru menganggap bahwa Ronaldo hanya ‘sok’saja.
Baca Juga: Fans Cristiano Ronaldo Marah, CR7 Dituding Jadi Biang Kekalahan Juventus
Selain mengomentari Ronaldo, netizen lain malah mempersoalkan mengenai bagaimana pendapat dan sikap yang diambil oleh Coca Cola yang menjadi sponsor untuk acara tersebut.
Seperti diketahui, Cristiano Ronaldo sang bintang lapangan hijau yang kini bermain untuk klub Italia, Juventus itu memang sangat menjaga makanannya.
Karena keketatannya dalam menerapkan gaya dan pola hidup sehat, Ia juga menganjurkan keluarganya untuk mengikuti gaya hidupnya.
Ronaldo bahkan mengungkapkan bahwa Ia sempat kesal kepada putranya karena beberapa kali kedapatan masih mengonsumsi minuman bersoda dan keripik.
Baca Juga: Rencana HYBE Labels Kuasai Saham Ithaca Holdings, CEO Bang Si Hyuk Bocorkan Rencana ke Pasar Global
Dilansir Kabar Wonosobo dari Marca, setelah video yang menunjukkan kelakuan nyentrik Ronaldo itu viral, saham dari Coca Cola turun drastis.
Saham Coca-Cola Company anjlok dari yang tadinya bernilai 56.10 dolar menjadi 55.20 dolar Amerika Serikat per lembarnya.
Selain itu, nilai perusahaannya juga turun 4 miliar dolar dari sekitar Rp3,44 kuadriliun, menjadi Rp3,38 kuadriliun.***
