KABAR WONOSOBO - Anggapan Millenial tidak bisa membeli rumah atau properti mungkin tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Faktanya, kalangan yang kini memegang uang dengan jumlah yang paling banyak adalah mereka di usia 30 hingga 40-an tahun alias para millenial.
Sudah ada banyak kasus terkait properti yang mangkrak dan jelas merugikan para calon pembeli properti karena uang yang ingin mereka investasikan justeru malah tidak berkembang.
Maka bagi mereka yang ingin memiliki properti atau rumah sebagai instrumen investasi harus paham beberapa poin penting berikut ini.
Yang pertama kali harus dipastikan adalah kredibilitas pengembang properti apakah punya portofolio yang baik selama bekerja di bidangnya.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan calon pembeli rumah untuk memastikan bahwa properti yang dipilihnya dikerjakan oleh perusahaan atau sosok yang kredibel.
Salah satunya adalah dengan melihat latar belakang dari pimpinan perusahaan dan bidang yang digelutinya. Hal itu mengingat properti adalah jenis investasi jangka panjang dan kerap dipertahankan hingga lebih dari 20 tahun.
Instrumen lain yang cukup krusial sebagai patokan untuk investasi properti adalah prospek masa depan dari properti atau rumah yang kita beli. Beberapa contohnya adalah akses jalan dan kedekatannya dengan jalan raya maupun fasiltas umum seperti rumah sakit dan pusat bisnis.
Bahkan di beberapa kota, pembeli properti menyasar lokasi yang dekat dengan obyek wisata sehingga bisa menjadi homestay maupun villa tempat peristirahatan yang bisa disewakan dan memberikan keuntungan lebih.