Mau Beli Rumah untuk Investasi, Pelajari Beberapa Poin Ini Agar Tidak Rugi di Bidang Properti

- 19 Oktober 2023, 09:37 WIB
Contoh gambar desain perumahan di Wonosobo, dari tangkapan layar laman web Graha Arkananta
Contoh gambar desain perumahan di Wonosobo, dari tangkapan layar laman web Graha Arkananta /Graha Arkananta


KABAR WONOSOBO - Anggapan Millenial tidak bisa membeli rumah atau properti mungkin tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Faktanya, kalangan yang kini memegang uang dengan jumlah yang paling banyak adalah mereka di usia 30 hingga 40-an tahun alias para millenial.

Sudah ada banyak kasus terkait properti yang mangkrak dan jelas merugikan para calon pembeli properti karena uang yang ingin mereka investasikan justeru malah tidak berkembang.

Maka bagi mereka yang ingin memiliki properti atau rumah sebagai instrumen investasi harus paham beberapa poin penting berikut ini.

Yang pertama kali harus dipastikan adalah kredibilitas pengembang properti apakah punya portofolio yang baik selama bekerja di bidangnya.

Baca Juga: Tidak Ingin Bernasib Seperti Pembeli Apartment Meikarta, Perhatikan Check List Ini Saat Beli Properti

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan calon pembeli rumah untuk memastikan bahwa properti yang dipilihnya dikerjakan oleh perusahaan atau sosok yang kredibel.

Salah satunya adalah dengan melihat latar belakang dari pimpinan perusahaan dan bidang yang digelutinya. Hal itu mengingat properti adalah jenis investasi jangka panjang dan kerap dipertahankan hingga lebih dari 20 tahun.

Instrumen lain yang cukup krusial sebagai patokan untuk investasi properti adalah prospek masa depan dari properti atau rumah yang kita beli. Beberapa contohnya adalah akses jalan dan kedekatannya dengan jalan raya maupun fasiltas umum seperti rumah sakit dan pusat bisnis.

Bahkan di beberapa kota, pembeli properti menyasar lokasi yang dekat dengan obyek wisata sehingga bisa menjadi homestay maupun villa tempat peristirahatan yang bisa disewakan dan memberikan keuntungan lebih.

Baca Juga: Jika Terjebak Dalam Bisnis Investasi Bodong Macam Kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan, Bisakah Uang Kembali?

Bagi pembeli properti pemula sangat penting untuk tidak begitu saja Percaya Janji Manis Agen dan Pengembang yang hanya menjanjikan harga murah.

Penting untuk tahu kondisi pasar properti saat ini sebelum memutuskan untuk membeli dan minta semua data yang diperlukan. Ada baiknya meriset terlebih dahulu reputasi dan track record pengembang atau agen properti dan pastikan tidak pernah terlibat dalam masalah hukum atau keuangan.

 

Jika ada sesuatu yang mengganjal, maka jangan ragu untuk meminta bantuan dari ahli hukum atau perencana keuangan untuk memastikan semua legalitas. a

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang kini diubah menjadi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) juga menjadi syarat mutlak untuk jadi pertimbangan.

Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Buku The Psychology of Money, Tidak Ada Rasa Cukup dan Kapan Harus Pesimis

Jangan terpengaruh oleh harga yang terlalu murah tetapi akan memberatkan kita di belakang seperti ketiadaan izin hingga masalah lingkungan.

Memahami kondisi dan persyaratan pembayaran yang terkait dengan transaksi properti atau skema pembayaran juga harus realistis dan tidak berbelit. Pahami rasio kredit dan jenisnya seperti bunga fixed atau floating dan jangka waktunya, juga masalah pajak pembelian.

Bagi calon pembeli properti harus inspeksi terlebih dahulu model bangunan sebelum membeli dan lebih baik didampingi seorang ahli untuk memastikan bahwa properti yang akan dibeli memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

Hal itu penting karena nilai bangunan pasti akan menurun seiring bertambah tahun, apalagi pemilik properti biasanya mengajukan kredit KPR hingga 10-15 tahun.

Fasilitas penunjang yang ditawarkan di dalam komplek seperti cluster atau perumahan juga harus benar-benar dipastikan. Beberapa fasilitas yang kerap menjadi prioritas seperti tempat ibadah, taman, hingga area komunal harus dipastikan ada.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah