KABAR WONOSOBO― Pada malam 18 April 2022, umat Islam akan merayakan malam Nuzulul Quran bersamaan dengan datangnya malam ke-17 Ramadhan.
Nuzulul Quran sendiri diperingati sebagai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT lewat perantara Malaikat Jibril.
Sejarah Nuzulul Quran tak lepas dari dimulainya tugas Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.
Diturunkan di Gua Hira pada tahun 610 M dengan Surah Al Alaq ayat 1-5 yang menjadi tanda diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.
Baca Juga: Tips Khatam Baca Al Quran di Bulan Ramadhan, Terapkan Pembagian Halaman Tiap Salat 5 Waktu
Berikut adalah arti Al Quran Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5 yang diturunkan di malam ke-17 Ramadhan kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Ayat tersebut menjadi pertanda diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul akhir zaman.
Malam Nuzulul Quran sendiri akan diperingati pada malam nanti, 18 April 2022.
Bertepat dengan malam ke-17 bulan Ramadhan 1443 H.
Baca Juga: Lirik Lagu Ramadan Gana - Maher Zain, Ceritakan tentang Keindahan Bulan Ramadhan
Nuzulul Quran menjadi momentum penting bagi umat Islam mengingat hal yang telah terjadi.
Al Quran menjadi salah satu yang terpenting bagi umat Islam.
Al Quran sendiri diturunkan selama 23 tahun, diawali dari Surah Al Alaq ayat 1-5 dan berakhir pada Surah Al Maidah ayat 3.
Surah Al Maidah ayat 3 sendiri diturunkan Allah SWT melalui Malaikat Jibril ketika Nabi Muhammad SAW sedang melakukan Haji Wada.
Jika Al Alaq ayat 1-5 diturunkan di Gua Hira, maka Al Maidah ayat 3 turun di Padang Arafah ketika Nabi Muhammad SAW sedang melakukan wukuf.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton saat Ramadhan, Cocok untuk Menunggu Waktu Berbuka Puasa
Allah SWT sendiri telah menjanjikan kepada umat Islam yang membaca Al Quran dengan pahala yang berlipat ganda.
Terlebih di bulan Ramadhan di mana pahala dari segala amal perbuatan akan dilipatgandakan.
Dijelaskan dalam kita Durratun Nashihin yang ditulis Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-syakir Al-Khaubawiyyi, bahwa mereka yang membaca Al Quran adalah umat yang dirindukan surga.
Karena itu, Nuzulul Quran tak hanya diperingati sebagai turunnya wahyu pertama yang menandai ke-Rasul-an Nabi Muhammad SAW.
Namun, juga sebagai renungan dan niat baik untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas membaca Al Quran bagi umat Islam, terutama di bulan Ramadhan.***