Mengenal Tradisi Ngabuburit dan Keliling Membangunkan Sahur di Indonesia

- 19 April 2022, 20:30 WIB
Tradisi membangunkan warga dengan keliling kampung untuk sahur
Tradisi membangunkan warga dengan keliling kampung untuk sahur /today.line.me

KABAR WONOSOBO – Seperti kita ketahui, Indonesia memiliki berbagai suku yang tersebar dari  Sabang sampai Merauke dan masing-masingnya mempunyai kebudayaan unik.

Pada satu sisi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak.

Kedua hal ini memunculkan tradisi unik di Tanah Air saat menyambut puasa Ramadhan, bulan suci bagi umat Islam.

 Baca Juga: Netizen Indonesia Ngamuk! Adidas Singapura dan Filipina Sebut Wayang Kulit Sebagai Warisan Budaya Malaysia

Berikut ini dua tradisi unik bulan Ramadhan di Indonesia yang semakin terkikis oleh perkembangan zaman.

1.Berkeliling membangunkan sahur

Makan sahur sering kali disebut-sebut merupakan salah satu hal utama dalam menjalankan puasa Ramadhan.

Wajar bila sebelum berpuasa esoknya, orang berupaya sedapat mungkin untuk menyantap sahur di dini hari Ramadhan.

 Baca Juga: 4 Fakta Unik Jepang, dari Budaya Cosplay Hingga Tata Cara Makan yang Berbeda

Pada zaman modern seperti sekarang ini, orang-orang sudah tidak sulit lagi untuk bangun malam.

Alarm  tinggal diatur, sementara televisi pun menyiarkan acara hingga laruut malam, tak jarang hingga dini hari.

Meski begitu, di beberapa daerah tradisi membangunkan warga untuk sahur masih dijalankan terutama daerah perkampungan.

 Baca Juga: Kostum Nasional Miss Universe Jepang 2021 Dikritik karena Dianggap Hina Budaya Jepang, Ini Alasannya

Di wilayah perkampungan, biasanya orang-orang akan membangunkan warga yang lain menggunakan alat musik perkusi.

Mereka beramai-ramai berkeliling kampung dengan membunyikan alat musik tersebut dan juga teriakan-teriakan untuk membangunkan orang-orang.

Selain teriakan, terkadang mereka juga memiliki lagu khusu yang dinyanyikan beriringan dengan alat musiknya.

 Baca Juga: 3 Festival Budaya Unik dan Tidak Biasa dari Seluruh Dunia Ini Menjadi Daya Tarik Wisata di Negaranya

Di wilayah pantai utara Jawa warga menyebutnya tradisi ini dengan komprekan, di Kabupaten Majalengka disebut ngoprek, sementara di Cirebon dikenal dengan obrok burok.

Tidak hanya di Jawa, di Gorontalo ada tradisi serupa dimana masyarakatnya menyebutnya dengan tumbilotohe.

2.Ngabuburit

Istilah ngabuburit merujuk pada kegiatan yang dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa.

 Baca Juga: Resmi, Tradisi Lisan Wonosobo Wayang Othok Obrol Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya TakBenda

Kegiatannya pun bermacam-macam, mulai dari jalan-jalan, membaca Al-Quran, bersantai bersama keluarga atau berburu hidangan untuk berbuka puasa.

Kata ngabuburit sendiri sesungguhnya berasal dari bahasa Sunda yakni ‘burit’yang berarti sore.

Namun istilah ngabuburit tidak hanya digunakan oleh masyarakat Sunda, tetapi juga oleh suku lainnya..

 Baca Juga: Filosofi Ganti Nama dalam Budaya Thailand, Dilakukan Lisa BLACKPINK Agar Jadi Idol YG Entertainment

Pada zaman dulu, ngabuburit sering dipakai waktunya bagi anak-anak untuk bermain dengan teman sebaya mereka.

Berbagai permainan tradisional biasa mereka mainkan saat sore hari menjelang berbuka puasa.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah