Filosofi Batik Parang Lereng yang Dilarang di Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

- 10 Desember 2022, 11:50 WIB
Alasan batik Parang Lereng dilarang dikenakan tamu di pernikahan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan Erina Gudono.
Alasan batik Parang Lereng dilarang dikenakan tamu di pernikahan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan Erina Gudono. /Instagram/ @erinagudono/

Berdasarkan bahasa, 'Parang' berasal dari kata 'Pereng' yang artinya adalah lereng. Perengan menggambarkan garis menurun dari tinggi ke rendah.

Motif Parang Rusak memiliki ciri khusus yaitu berbentuk "S" yang saling terjalin.

Baca Juga: Lionel Messi Masih ‘Hidup’! Melaju ke Babak Semifinal, Argentina Punya Kans Jadi Juara Piala Dunia 2022 Qatar

Lambang berbentuk S sendiri terinspirasi dari bentuk ombak yang memecah karang. 

Konon, motif batik Parang Rusak terinspirasi dari ombak yang dilihat oleh Panembahan Senopati saat bertapa di Pantai Selatan. 

Ombak melambangkan semangat yang tidak pernah padam, sehingga motif batik Parang Lereng atau Parang Rusak bisa bermakna semangat juang dan pantang menyerah. 

Baca Juga: 5 Hal Ini Dilarang di Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Seperti Tak Boleh Pakai Batik Parang Lereng

Zaman dahulu, batik Parang Rusak juga dipakai oleh para pejuang perang sebagai penanda bahwa mereka telah memenangkan perang. 

Sedangkan batik Parang Lereng memiliki makna ketangkasan, kewaspadaan, dan kontinuitas antara pekerja dengan pekerja lain.

Dalam adat Jawa, terdapat kepercayaan bahwa motif batik Parang Lereng dan Parang Rusak tidak boleh dikenakan pada pesta pernikahan karena dianggap dapat membawa perselisihan bagi pasangan yang baru menikah. 

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x