Berbagai Ritual Adat di Desa Wisata Giyanti Wonosobo yang Lahir Saat Perjanjian Giyanti Tahun 1755

- 17 September 2023, 23:52 WIB
Tradisi Festival Mesusi saat Rakanan dusun Giyanti dilaksanakan pada Jumat Kliwon setelah tanggal 1 Muharram (1 Sura), 28 Juli 2023.
Tradisi Festival Mesusi saat Rakanan dusun Giyanti dilaksanakan pada Jumat Kliwon setelah tanggal 1 Muharram (1 Sura), 28 Juli 2023. /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

Salah satu tradisi dan Ritual penting di dusun Giyanti adalah Tradisi Rakanan atau Tenongan yang selalu digelar pada hari Jumat Kliwon usai peringatan 1 Muharram atau satu Suro.

Tradisi Rakanan atau Nyadran Tenong itu diadakan setiap tahunnya dalam rangka mengenang HUT Giyanti. Di tahun 2023, usia dusun Giyanti sudah 268 tahun dan peringatan HUT diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan.

Dijelaskan Ketua Desa Wisata Budaya Giyanti sekaligus Ketua Pokdarwis Giyanti, Ahnaf Kustanto bahwa biasanya berbagai rangkaian acara akan berlangsung selama satu pekan hingga puncak acara di akhir pekan.

Baca Juga: Tari Topeng Lengger Wonosobo Resmi Jadi Muatan Lokal Unggulan di Sekolah

"Saat Rakanan, berbagaikKegiatan yang hampir satu minggu runtutan acaranya sudah kita gelar. Mulai dari kirab budaya, gotong-royong warga masyarakat, doa bersama lintas agama, pentas kesenian, kunjung leluhur, tenongan, mesusi beras, hingga diakhiri pentas budaya. para pengisi pentas juga berasal dari luar desa," jelas Ahnaf.

Agenda Rakanan yang menyedot perhatian wisatawan dimulai di pagi hari dan diawali dengan mengenang jasa leluhur atau ziarah makam tokoh adat yakni Adipati Mertoloyo. Adipati Mertoloyo sendiri adalah salah satu tokoh yang turut membangun dusun Giyanti dan seorang utusan dari keraton Mataram sebelum peristiwa Palihan Nagari dengan Perjanjian Giyanti.

Dalam pembangunan dusun Giyanti, Adipati Mertoloyo juga mendapat bantuan dari sesepuh setempat yakni Mbah Mranggi dan mbah Monyet, yang berjasa di bidang pertanian serta tata wilayah, juga kesenian.

Baca Juga: Mengenal Tari Lengger Punjen Dalam Tradisi Upacara Nyadran Tenongan Di Kabupaten Wonosobo

Setelah Ziarah, dilakukan kirab dari makam ke pusat desa yakni di pendopo Giyanti dan dipentaskan berbagai kesenian. Salah satu kesenian wajib yang selalu dipentaskan adalah tari Lengger Punjen yang digubah Hadi Suwarno, pimpinan sanggar setempat.

Acara inti di Jumat Kliwon adalah Tenongan yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat hingga luar kota, ditandai rebutan isi Tenong yang berupa jajanan pasar.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah