AWAS JANGAN LAKUKAN! Ini 5 Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan di Jawa

- 20 November 2023, 15:47 WIB
Lima pantangan di Jawa yang tidak boleh dilakukan.
Lima pantangan di Jawa yang tidak boleh dilakukan. /Ilustrasi dari Freepik/pikisuperstar/

KABAR WONOSOBO - Kebudayaan Jawa memang menjadi salah satu kebudayaan unik yang ada di Indonesia. Kendati DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sendiri berada di wilayah Jawa jika merujuk pada penamaan pulau, tetapi sebutan “jawa” biasanya disematkan kepada mereka yang berasal dari Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur saja.

Masih percaya akan hal-hal yang mistis, beberapa pantangan di bawah ini tidak boleh dilakukan jika berada di Jawa. Apa saja pantangan yang tidak boleh dilakukan menurut kepercayaan Jawa?

Pertama, tidak rukun dengan orang tua

Pantangan pertama yang muncul adalah ora rukun marang wong tuo alias tidak rukun dengan orang tua. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, tidak mau hidup damai dengan orang tua merupakan salah satu pantangan yang tidak boleh dilakukan. Salah satu hal yang dipercaya di masyarakat Jawa, mereka yang tidak hidup damai dengan orang tua akan mendapatkan masalah besar di masa mendatang.

Baca Juga: Mitos Bukit Petarangan di Menjer Garung, Pernah Jadi Tempat Minta Hujan Saat Wonosobo Kekeringan

Kedua, makan mendahului orang tua

Dalam bahasa Jawa kalimat tersebut berbunyi, “mangan ndisiki wong tua.” Jawa itu masih memegang erat budaya unggah-ungguh atau sopan santun yang kental. Salah satu yang dipraktikkan di dalamnya yaitu tidak boleh makan mendahului orang tua. Hal ini bahkan menjadi salah satu pantangan di sini.

Ketiga, jangan keluar sampai larus malam!

Masyarakat Jawa meyaniki bahwa keluar rumah hingga larut malam memiliki konsekuensi yang tidak baik. Orang-orang Jawa terdahulu masih percaya bahwa keluar rumah hingga berselang waktu mahrib akan diculik oleh makhluk halus.

Keempat, waspada burung gagak di sekitar rumah

Masyarakat Jawa percaya bahwa segala yang ada di alam memiliki peringatan tersendiri ketika muncul di tempat yang tidak sesuai, misalnya dengan munculnya burung gagak di sekitar rumah. Orang-orang percaya bahwa burung gagak yang berkeliaran di sekitar rumah merupakan pertanda buruk. Contoh lain misalnya, masyarakat Jawa percaya bahwa burung pipit juga mengandung hal serupa.

Baca Juga: Mitos Gunung Semeru, Salah Satunya Diyakini Jadi Paku Pulau Jawa

Burung gagak yang muncul di sekitar rumah diyakini sebagai pertanda segera datangnya berita menyedihkan, seperti kematian atau hal buruk lainnya.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Visinema


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x