KABAR WONOSOBO - Wonosobo merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang punya banyak sekali tradisi atau kebudayaan yang terjaga sampai saat ini, salah satunya adalah Festival Balon Udara. Festival yang diselenggarakan setahun sekali ini diadakan setelah hari jadi Wonosobo atau setelah hari raya idul fitri.
Selain itu, Festival Balon Udara Tradisional juga diselenggarakan guna untuk menyambut para pemudik maupun wisatawan lokal dan mancanegara, yang datang ke Wonosobo. Pada tahun ini, penerbangan balon udara di selenggarakan di empat belas lokasi yang berbeda-beda.
Empat belas tempat tersebut antara lain meliputi Desa Kembaran Kalikajar, Desa Simbang Kalikajar, Lamuk Kalikajar, Reco Kertek, Karangluhur Kertek, Candiyasan Kertek, Bojasari Kertek, Wringinanom Kertek.
Baca Juga: Festival Balon Tradisional Wonosobo 2024 Digelar Tanpa Bahayakan Keselamatan Penerbangan
Kemudian, penerbangan balon udara juga ada di Semayu Selomerto, Jaraksari Wonosobo, Sambek, Gondang Watumalang, Mudal Mojotengah, dan puncaknya di Alun-alun Wonosobo, yang diselenggarakan pada hari Minggu tanggal 21 April 2024 lalu.
Penerbangan balon di Alun-alun Wonosobo yang diikuti oleh 47 peserta dari berbagai perwakilan desa yang diseleksi secara ketat tersebut terbilang lancar dan tidak ada hambatan apapun. Selain itu antusias masyarakat dan wisatawan lokal maupun mancanegara sangatlah tinggi.
Catatan Hitam Festival Balon Udara Wonosobo 2024
Meskipun kegiatan terbilang lancar, namun ada dampak yang ditimbulkan dari event tersebut. Dampak-dampak yang ditimbulkan dari event tersebut, adalah sampah yang memenuhi lapangan Alun-alun Wonosobo.
Dari instastory Dinas Lingkungan Hidup Wonosobo, menunjukkan, keadaan Alun-alun Wonosobo pasca event tersebut. Dalam instastory @dinaslingkunganhidupwsb tersebut, memperlihatkan begitu banyak sampah yang ditinggalkan oleh masyarakat. Sampah-sampah tersebut berupa sampah plastik bekas minuman, makanan, styrofoam, kardus, bahakan ditemukan juga celana bekas anak kecil.