KABAR WONOSOBO – Mungkin selama ini sering terdengar tentang polah asuh anak secara strict parents.
Pola asuh ini cenderung lebih pada sikap otoriter yang diberikan orang tua kepada anak mereka.
Orang tua sering melarang anak untuk melakukan ini itu sesuai kemauan mereka dan sering tidak memberikan hak anak untuk menyuarakan.
Baca Juga: Tips Parenting: 4 Dampak Buruk Memanjakan Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui
Strict parents biasanya ditandai dengan perilaku dingin, tidak responsif dan tidak suportif terhadap anaknya.
Peraturan yang mereka buat dianggap sangat ketat dan sewenang-wenang sehingga terkadang membuat anak tertekan.
Sejumlah karakteristik berikut bisa menandakan orang tua yang memiliki sikap strict parents terhadap anak-anaknya.
Baca Juga: Penting untuk Orang Tua, Pelajari 5 Kebiasaan yang Bantu Mencerdaskan Anak Salah satunya Musik
- Menerapkan banyak aturan
Strict parents merasa bahwa semakin banyak aturan yang diterapkan untuk anak maka itu akan memberikan rasa disiplin pada anak.
Namun, konsep ini justru tidak baik untuk anak karena bukannya menjadi disiplin justru anak merasa tertekan.
Sebaiknya, tetapkan sedikit aturan namun tetap konsisten untuk menjalankannya sehingga terasa ringan.
Baca Juga: 4 Fakta Unik Gen Orang Tua yang Diturunkan Kepada Anaknya, Lebih Dominan Ibu atau Ayah?
- Reaktif secara emosional
Orang tua strict parents terkadang bereaksi terlalu berlebihan, bisa diartikan ‘dramatis’ atau tidak dapat diprediksi kemarahannya.
Orang tua yang terlalu otoriter biasanya memposisikan anak sebagai orang yang bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan orang tua, terutama kebutuhan emosional.
“Gara-gara kamu nih, kerjaan mama jadi nggak beres”, “Kamu sih, nangis terus, mama jadi emosi deh dengernya!”, kalimat seperti ini lah yang sering diucapkan orang tua yang otoriter.
- Mengancam anak
Sementara kebanyakan orang tua merasa bersalah, mereka yang memiliki gaya parenting ‘strict’ akan memberikan ancaman pada anak tanpa ragu.
Sebagai contoh, mereka akan mengatakan “ Bersihkan kamarmu sekarang atau mama akan membuang semua mainan ke tempat sampah!”.
Pola asuh orang tua seperti di atas justru membawa dampak negatif pada anak yang cenderung menjadi tidak percaya diri.
Baca Juga: Sinopsis Serial Little Mom Episode 3, Kekecewaan Orang Tua Naura Karena Tahu Anaknya Hamil
Selain itu juga menjadikan anak yang pemalu, pendiam, dan takut untuk mengungkapkan isi hatinya atau hal yang sedang di alaminya.
Kemudian itu juga bisa menyebabkan anak berbohong, merasa dirinya tidak senang, merasa capek sama semua tuntutan dari orang tuanya dan mengalami stress maupun depresi.***