KABAR WONOSOBO― Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf atau akrab disapa Habib Syech merupakan salah satu ulama besar di Indonesia.
Memiliki suara merdu, Habib Syech diketahui sering melantunkan shalawat di setiap ceramah yang ia lakukan.
Salah satu shalawat yang akrab di telinga umat Islam yang dikumandangkan Habib Syech yaitu Padang Bulan.
Padang Bulan sendiri merupakan sebuah syair yang berisi tentang pelajaran makna hidup yang ditulis dalam bahasa Jawa.
Baca Juga: 3 Tips Asupan Sehat Supaya Tetap Fit dan Kuat Selama Puasa Ramadhan
Berikut adalah lirik dan terjemahan versi bahasa Indonesia dari shalawat Padang Bulan yang dipopulerkan Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.
Allahumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa wa maulaa naa Muhammadin
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW
'Adadamaa fi 'ilmilaahi sholatan
Sebanyak bilangan yang ada dalam pengetahuan Allah, dengan limpahan rahmat yang abadi
Daa imatan bidawaa mi mulkilaahi
Selama keabadian kerajaan Allah
Padang Bulan, padange koyo rino
Cahaya bulan, cahaya seperti (orang) yang masih muda dan kuat
Rembulane sing ngawe-awe
Bulan yang melambai-lambai
Ngelengake ojo turu sore
Mengingatkan jangan tidur sore hari
Kene tak critani kanggo sebo mengko sore
Mari saya ceritakan untuk menghadapi waktu sore (masa tua)
Baca Juga: Catat! Inilah 3 Waktu yang Mustajab Untuk Memanjatkan Doa di Bulan Suci Ramadhan
Lamun wong tuwo keliru mimpine
Jika orang tua salah dalam bermimpi (bercita-cita)
Ngalamat bakal getun mburine
Pasti akan menyesal di kemudian hari
Wong tuwo loro kundur ing ngarso pengeran
Orang tua kembali ke hadapan Pangeran (Allah SWT)
Anak putune rame-rame rebutan warisan
Anak cucunya sibuk berebut warisan
Wong tuwa loro ing njero kubur anyandang susah
Mereka (orang tua) di dalam kubur menderita
Sebab mirsani putera puterine ora ngibadah
Karena melihat anak-anak mereka tidak beribadah
Kang den arep-arep yoiku turune rahmat
Yang diharapkan adalah turunnya rahmat
Jebul kang teka jebul kang teka, nambahi fitnah
Namun, justru yang datang, justru yang datang, menambah fitnah (derita)
Iki dino ojo lali lungo ngaji
Hari ini jangan lupa mengaji
Takon marang kyai guru kang pinuji
Bertanya pada kyai dan guru yang dihormati
Enggal siro ora gampang kebujuk syetan
Supaya kalian tidak mudah terbujuk setan
Inshaallah kito menang lan kabegjan
Inshaallah kita bakal berhasil dan mendapat banyak rezeki
Baca Juga: 5 Tips Lancar Berpuasa di Bulan Ramadhan Bagi Penderita Maag
Jaman kepungkur, ono jaman jaman buntutan
Di zaman akhir, ada zaman yang mengikuti
Esuk-esuk rame rame luru ramalan
(Manusia) berbondong mencari ramalan
Gambar kucing dikira gambar macan
Gambar kucing disalahkaprahi jadi gambar harimau
Bengi diputer, bengi diputer, metu wong edan
Malam diadu, malam diadu, yang keluar orang gila
Kurang puas kurang puas, luru ramalan
Tidak puas, tidak puas mencari ramalan
Wong ora waras wong ora waras, dadi takonan
Orang bodoh, orang bodoh jadi narasumber
Kang ditakoni ngguyu cekaka’an
Yang ditanya tertawa keras
Jebul kang takon, jebul kang takon, wis ketularan
Ternyata yang bertanya, ternyata yang bertanya telah ketularan***