Jadi Tanggung Jawab Berdua, Kenapa Wanita Lebih Banyak Disalahkan dalam Kasus Perselingkuhan?

30 Juli 2022, 15:03 WIB
Nama Rose Hanbury sedang diperbincangkan lantaran diduga terjerat kasus perselingkuhan dengan Pangeran William, suami Kate Middleton. /Towandcountrymagz

KABAR WONOSOBO - Nama Rose Hanbury sedang banyak diperbincangkan lantaran diduga terjerat kasus perselingkuhan dengan Pangeran William. 

Soso Duke of Cambridge sekaligus suami dari Kate Middleton tersebut diduga berselingkuh dengan sahabat sang istri sendiri. 

Namun, meski perselingkuhan merupakan tanggung jawab dua orang yang melakukan, wanita lebih banyak mendapat sorotan dibandingkan dengan laki-laki. 

Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Justru Dipuji Saat Dugaan Selingkuh Pangeran William dan Rose Hanbury Mencuat

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman healthyway.com, lebih disorotnya wanita dibandingkan laki-laki dalam kasus perselingkuhan, seperti Rose Hanbury dengan Pangeran William, rupanya memiliki beberapa alasan. 

Melalui narasumber yang berprofesi sebagai terapis seks, pernikahan, dan keluarga, wanita lebih banyak disalahkan dalam kasus perselingkuhan lantaran paham lama yang telah tercatat dalam sejarah. 

Georgia Nickles, narasumber yang menjadi rujukan artikel "Why Women Are Blamed When Men Cheat" menyebutkan hal di atas. 

Baca Juga: Pangeran William dan Rose Hanbury Diisukan Selingkuh, Pippa Middleton Diduga Ogah Panggil Anaknya Rose

Berdasarkan sejarah, ada pembagian tugas di masa lalu yang memosisikan laki-laki dengan urusan seperti menjamin ketersediaan makanan dan tempat tinggal. 

Sementara wanita mengatur jalannya hubungan, kenyamanan, kasih sayang, dan seksual, termasuk di dalamnya mengatur rumah dan anak-anak. 

"Posisi stereotip tersebut mengakar kuat hingga cara berpikir di kehidupan modern kita, meskipun ada perubahan stereotip yang terjadi lantaran peran mulai berkembang," ungkap terapis seks, pernikahan, dan keluarga tersebut. 

Baca Juga: BELAJAR ZODIAK: Tidak Diragukan Kesetiaannya, Inilah 4 Zodiak yang Kemungkinan Kecil untuk Selingkuh

Kasus perselingkuhan yang menjadi publik Indonesia beberapa waktu lalu, yaitu dugaan perselingkuhan yang dilakukan aktris Arawinda Kirana, bintang film Yuni, misalnya. 

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman Pikiran Rakyat, Arawinda Kirana sendiri diduga berselingkuh dengan sosok pria bernama Guiddo Purba. 

Hanya saja, sosok Guiddo Purba yang juga seharusnya bertanggung jawab pula dalam dugaan perselingkuhan tersebut, tak banyak disebut. 

Baca Juga: BELAJAR ZODIAK: Tidak Diragukan Kesetiaannya, Inilah 4 Zodiak yang Kemungkinan Kecil untuk Selingkuh

Justru nama Arawinda Kirana lah yang bahkan sampai menduduki trending topik Twitter di sekitar pertengahan bulan Juni 2022 lalu. 

Kasus perselingkuhan yang hanya menyorot wanita sebagai pihak 'bersalah' memang bukan hanya sekali terjadi. 

Disebutkan melalui laman yang sama, bahwa 'wanita yang salah' dalam kasus perselingkuhan terjadi lantaran stereotip yang dibangun sejak jaman dahulu. 

Baca Juga: Sabyan Tak Muncul di Ramadhan Kali Ini Akibat Isu Ayus dan Nissa Selingkuh, Denny Darko: akan Tetap Didukung

Sumber lain dari artikel yang sama yaitu seorang profesor dan peneliti seksologi, Christoper K. Belous, PhD menyebutkan hal lain. 

"Kesalahan tidak bisa dijatuhkan kepada salah satu orang dalam sebuah hubungan. Seringkali, perselingkuhan terjadi karena masing-masing menarik dan menjauhkan diri dari hubungan itu sendiri, dan merupakan gejala dari masalah yang besar," ungkapnya. 

Profesor dan peneliti seksologi tersebut menggarisbawahi bahwa adanya 'tanggung jawab' dari dua orang yang terlibat dalam satu hubungan. 

Baca Juga: Bapak Marsani Alias Mantan Suami Mawar AFI Didepak dari Bapak2ID Usai Diduga Selingkuh dengan Baby Sitter

Adanya perselingkuhan bukanlah salah satu orang yang terlibat dalam hubungan saja. 

Belous juga menyebut bahwa saat ini, masih ada sebagian orang yang berpendapat bahwa wanita lah yang 'bertanggung jawab membuat pria mereka bahagia.'

"Ini benar-benar kesalahan, dan hanya mitos dalam budaya kita. Wanita bukan hanya satu-satunya orang yang bertanggung jawab akan hubungan, seks, dan koneksi emosi," pungkas Christoper K. Belous, PhD.

Baca Juga: Medina Zein Ungkap Lukman Azhari Selingkuh: Bilang Ke Jakarta Tahunya Serumah Berbulan-bulan

Dugaan perselingkuhan Arawinda Kirana-Guiddo Purba dan Pangeran William-Rose Hanbury merupakan dua dari sekian contoh adanya 'blame on women' di tengah masyarakat. 

Dibandingkan menyoroti adanya 'pertanggungjawaban' dari pasangan akan hubungan masing-masing, wanita masih dijadikan target empuk untuk diulik dari kasus perselingkuhan dan kegagalan hubungan yang terjadi.***

 

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Pikiran Rakyat New Idea healthyway.com

Tags

Terkini

Terpopuler