KABAR WONOSOBO - Para pemilih pemula yang ada di rentang usia 17-22 tahun yang pertama kalinya menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024 mendatang pastinya masih asing dengan beberapa istilah yang santer beredar seperti Jurkam atau Juru Kampanye.
Terlebih lagi berita terhangat terkait Gibran Rakabuming Raka yang dipilih PDIP sebagai Juru Kampanye alias Jurkam selama masa kampanye pemilu 2024 sedang jadi sorotan netizen.
Penjelasan dan aturan tentang Jurkam tercantum dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 23 Tahun 2018. Definisi dari juru kampanye adalah orang seorang atau kelompok yang ditunjuk untuk menyampaikan visi, misi, program, dan/atau citra diri peserta pemilu yang dibentuk oleh pelaksana kampanye.
Tentunya tujuan dari adanya Jurkam tersebut adalah untuk bisa membawa calon presiden dan wakil presiden yang diwakilinya untuk bisa menang dalam pemilu.
Baca Juga: Bendera Merah Putih Gagal Berkibar di Solo, Gibran Rakabuming Raka Beri Apresiasi pada Paskibra
Dalam Pasal 18 di peraturan yang sama, pasangan calon, partai politik peserta pemilu, dan calon anggota DPD dapat menunjuk juru kampanye.
Jurkam bertugas menyampaikan berbagai materi kampanye yang meliputi visi, misi, program, dan/atau citra diri yang dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis kepada masyarakat.
Mengingat Pemilu) 2024 sudah sebentar lagi sosok Jurkam tentunya akan sering berperan penting. Istilah "juru kampanye" juga kerap digunakan dalam konteks politik untuk mengacu pada individu yang memimpin tim kampanye politik untuk kandidat tertentu bahkan para caleg hingga cabup atau cagub.
Jurkam ditugaskan pemilihan umum, pemilihan partai, atau pemilihan lainnya. Terkait sejarah juru kampanye dalam dunia politik nyatanya sudah mulai dikenal sejak abad ke-19 di Amerika Serikat.
Baca Juga: Pemkab Wonosobo Sosialisasikan Penataan Lokasi Kampanye dan Pemasangan Alat Peraga Kampanye
Awalnya di Amerika Serikat, kampanye politik tidak terorganisir dan dilakukan oleh para calon atau kelompok pendukung mereka secara independen dan tanpa arahan yang sistematis.
Namun, seiring dengan berkembangnya sistem partai politik dan demokrasi representatif, peran juru kampanye menjadi bagian penting dalam upaya politik untuk memenangkan pemilihan dan menjadi elemen penting.
Contoh dalam sejarah tentang Juru Kampanye atau Jurkam adalah saat William J Bryan menjadi kandidat presiden Demokrat tahun 1896 yang diwakili juru kampanye dan membantu mengorganisir kampanye nasionalnya.
Di awal era modern hingga tahun 2000-an, pengaruh media massa seperti radio dan televisi semakin besar bagi juru kampanye dalam menyebarkan pesan dan menciptakan citra kandidat.
Terlebih pada era sekarang yang menuntut digitalisasi informasi dan pemanfaatan media sosial dan bentuk kampanye menjadi lebih komplek, peran jurkam sangat penting. Mengingat Juru kampanye sekarang harus mempertimbangkan pengaruh media sosial dan teknologi internet dalam mencapai pemilih di wilayah targetnya.
Beberapa tugas Jurkam yang paling penting diantaranya adalah Tugas Perencanaan strategis, Organisasi tim kampany, Pengumpulan dana, Pemasaran dan promosi, Penelitian, Koordinasi kegiatan, dan Manajemen pesan.
Selain itu, seorang Jurkam yang baik harus mampu Mengukur kinerja dengan Memantau dan mengevaluasi hasil kampanye untuk menilai keberhasilan strategi yang telah diimplementasikan.
Juru kampanye juga dituntut memiliki pemahaman yang baik tentang politik atau industri tertentu, serta kemampuan untuk berpikir strategis dan mengelola sumber daya dengan efisien untuk memenangkan kandidat yang diusung.***