Mars Bisa Diubah Jadi Mirip Bumi, ‘Terraforming’ Jadi Alasan Lain Mengapa Red Planet Mungkin Dihuni (Bagian 2)

- 3 Maret 2021, 08:44 WIB
Ilustrasi proses Terraforming Mars menjadi mirip Bumi
Ilustrasi proses Terraforming Mars menjadi mirip Bumi /Medium.com

 KABAR WONOSOBO – Di artikel sebelumnya mengenai alasan Mars menjadi planet yang layak huni, sudah dibeberkan beberapa alasan yang membuat Mars menjadi primadona para ilmuwan untuk planet pelarian bagi manusia Bumi.

Kini kami akan memberikan tambahan beberapa alasan mengapa Planet Mars dianggap cocok sebagai calon rumah baru bagi manusia. Dkutip KabarWonosobo.com dari laman mars-one.com pada 1 Maret 2021, inilah beberapa alasannya:

  1. Tidak terlalu dingin atau terlalu panas

Seperti kita ketahui bahwa manusia tidak (atau mungkin belum) dapat hidup di lingkungan dengan temperatur yang sangat ekstrem. Mars memiliki suhu rata-rata yang jauh lebih dingin daripada bumi yakni -46 Celcius.

Baca Juga: Elon Musk Bersiap Dirikan ‘Negara’ di Mars! Inilah Beberapa Alasan Planet Merah Layak Untuk Dihuni (Bagian 1)

Temperatur di Mars tidak terlalu panas karena tidak terlalu dekat dengan matahari. Pun tidak terlalu dingin karena tidak terlalu jauh juga dengan matahari. Perubahan suhu di Mars pun dapat dikatakan tidak terlalu ekstrem dan masih dapat ditoleransi manusia dengan bantuan baju khusus.

Bandingkan dengan Venus yang suhu permukaannya mencapai 460-an derajat celcius. Kita pun akan sering-sering mendapat hujan asam. Benar-benar tempat yang tidak aman untuk dihuni manusia.

  1. Sinar matahari cukup untuk menggunakan panel surya

Manusia sekarang sangat bergantung pada energi untuk menghidupkan alat-alat yang dapat membantu kehidupan manusia. Salah satu energi yang paling vital adalah energi listrik.

Baca Juga: Tesla batal investasi di Indonesia, Analisis Archandra Tahar Ungkap Indonesia Memang Belum Siap

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai potensi apa saja yang ada di panet merah ini, kita tentunya membutuhkan energi yang cukup untuk bisa bertahan sampai akhirnya energi penggantinya dapat ditemukan.

Mars yang letaknya tidak terlalu jauh dari matahari dan hanya di belakang bumi menjadikannya masih mampu mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk ditangkap oleh panel surya dan diubah menjadi energi bagi manusia yang akan hidup di Mars.

  1. Gravitasi di Mars adalah 38% dari Bumi kita, yang diyakini oleh banyak orang cukup bagi tubuh manusia untuk beradaptasi.

New Scientist dalam lamannya menyebutkan, jika gravitasi semakin tinggi, manusia akan semakin berat untuk menggerakkan tubuhnya karena gaya tariknya semakin besar. Bahkan manusia normal hanya bisa menahan beban gravitasi sebesar lima kali gravitasi bumi. Jika lebih dari itu manusia bisa mengalami pingsan atau pendarahan.

Baca Juga: Apa Sebenarnya Gravitasi? Ini Besar Gaya Gravitasi yang Mampu Ditoleransi Manusia di Planet Lain

Sedangkan jika gravitasi terlalu kecil, tubuh manusia akan mengapung dan terombang-ambing. Hal tersebut tidak baik untuk kesehatan. Otot dan tulang akan melemah karena tidak terbiasa mendapat latihan beban untuk bergerak. Gaya gravitasi yang terlalu lemah juga dapat memengaruhi daya tahan seseorang.

Oleh karenanya diperlukan gaya gravitasi yang cukup untuk tumbuh kembang manusia. Dan ilmuwan mengatakan bahwa gravitasi di Mars yang besarannya sekitar sepertiga dari Bumi masih cukup untuk mendukung kehidupan manusia, meski tentu butuh waktu untuk adaptasi.

  1. Terraforming, upaya mengubah planet Mars jadi mirip Bumi.

Sementara itu, rencana ‘Terraforming’ alias mengubah Mars menjadi mirip dengan Bumi sudah dibahs sejak 2017 lalu lewat beberapa media. Disebutkan di Medium.com pada unggahan tahun 2017 lalu bahwa upaya itu bisa dilakukan dengan memicu serangkaian reaksi di kutub selatan mars untuk meningkatkan suhu dan melelehkan es yang ada.

Baca Juga: Apple Car dengan Teknologi Self-Driving Diproduksi Mulai 2024, Fokus pada Efisiensi Baterai Tingkat Tinggi

Meskipun sampai hari ini upaya itu belum dilakukan, namun diperkirakan dalam kurun waktu kurang dari 100 tahun, Mars bisa didesain lebih menyerupai bumi untuk kedepannya dihuni manusia.

Itulah tadi beberapa lain mengapa Mars kemudian menarik Elon Musk dan para penggemar ilmu astronomi untuk menelitinya dan mengembangkan kehidupan di sana. Sejauh ini masih banyak penelitian yang dilakukan untuk mewujudkan kehidupan di Mars.

Namun bukan tidak mungkin, jika beberapa ratus tahun mendatang Bumi makin rusak dan tidak layak lagi untuk dihuni. Hingga waktunya nanti umat manusia akan mulai melakukan eksodus ke Mars ketika planet merah itu layak huni. ***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Mars One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x