Tidak hanya es lilin, Gus Dur dan Ibu Shinta Nuriah juga menjual kacang yang diberi nama kacang “Tayamum”. Pemberian nama ini karena cara membuat kacang yaitu dengan menggoreng kacang tanah menggunakan pasir panas bukan dengan minyak.
“Setiap malam Gus Dur memasukkan kurang lebih dua puluh lima butir kacang ke dalam kantong plastik, lalu di teruskan oleh Ibu Sinta Nuriah dengan menggerakkan bagian atas kantong plastik di atas lilin hingga tertutup rapat,” seperti dikutip dari buku Greg Berton.
Baca Juga: Lewat Tular Nalar, Mafindo Ajak 100 Guru BK Berpikir Kritis, Waspadai Sampah Informasi Digital
Banyak pelajaran berharga bisa disarikan dari kehidupan pernikahan presiden ke-4 Indonesia yang ternyata sangat bersahaja itu. Meskipun berlatar belakang keluarga terpandang, Gus Dur tidak merasa malu melakoni berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.***