Network
KABAR WONOSOBO – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan masyarakat untuk memakai masker sekali pakai.
Dalam anjuran pemakaian masker, bertujuan untuk mengurangi resiko tersebarnya virus Covid-19.
Hal tersebut tercatat dalam Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 tentang Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19).
Jumlah pemakaian masker di tengah pandemi Covid-19 menjadi lebih tinggi, karena masker sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
Penggunaan masker yang menjadi kebutuhan membuat limbah masker sekali pakai semakin banyak.
Sehingga dari pemerintah memberikan pedoman dalam pengelolaan bekas masker sekali pakai.
- Kumpulkan bekas masker
Kementerian Kesehatan (kemenkes) memberitahukan agar mengumpulkan dan tidak langsung membuang masker setelah dipakai.
- Disinfeksi
Lakukan desinfeksi dengan cara merendam masker yang telah digunakan dengan larutan desinfektan, klorin, atau pemutih.
Baca Juga: Spanyol Cabut Aturan Masker, Perbolehkan Warga Beraktivitas di Luar Tanpa Memakai Masker
- Ubah bentuk masker
Sebelum membuang bekas masker sekali pakai, rusak tali maskernya dengan digunting dan robek tengahnya menjadi dua bagian agar tidak bisa digunakan kembali.
Setelah digunting kumpulkan masker pada wadah atau plastik yang aman atau bisa dibuat kerajinan tangan.
- Buang ke tempat sampah domestik
Sebaiknya buang sampah masker ke tempat sampah domestic, jangan disatukan dengan sampah lainnya seperti sampah organik dan non organik.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah melakukan pengelolaan limbah masker.
Namun jika belum tersedia tempat sampah khusus masker, pengelolaan masker bekas bisa mengikuti infografis.***
