Berikut ini 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pelari Pemula, Ternyata Istirahat itu Penting!

- 21 November 2021, 22:23 WIB
Ilustrasi latihan lari dari tangkapan layar kanal Youtube Westlake Distance Running.
Ilustrasi latihan lari dari tangkapan layar kanal Youtube Westlake Distance Running. /Youtube.com/ Westlake Distance Running

KABAR WONOSOBO – Olahraga lari menjadi salah satu pilihan yang banyak dijajaki mereka yang ingin memiliki tubuh fit dan menjaga berat badan ideal alias mendapat body goals.

Namun sayangnya banyak orang yang hanya bertahan dalam hitungan bulan atau bahkan minggu saja saat mencoba olahraga lari yang masuk ke olahraga kardio ini.

Hal itu umumnya terjadi karena beberapa kesalahan mendasar yang seharusnya bisa dihindari dan sudah banyak dibahas di berbagai forum hingga video yang disampaikan oleh para pakar lari hingga para atlet lari tingkat dunia.

Berikut ini 6 kesalahan para pelari pemula yang kerap menjadikan mereka tidak optimal dalam menekuni olahraga lari.

Baca Juga: Cara Olahraga Kardio yang Benar, Perhatikan Durasi Ideal, Teknik hingga Bagaimana Efeknya jika Dipaksakan

  1. Lari ingin langsung cepat, tanpa mengutamakan ketahanan tubuh atau endurance

Bagi yang mulai menyukai olahraga lari, biasanya akan terobsesi dengan kecepatan atau pace sehingga memacu gerak tubuhnya secara berlebihan.

Padahal cara yang benar adalah dengan belajar untuk bisa melatih ketahanan tubuh saat berlari dan pentingkan durasi yang lebih lama ketimbang mengejar personal best atau bahkan memecahkan rekor.

Tidak masalah waktu lambat untuk hitungan per kilometer namun bisa bertahan hingga jarak yang lebih jauh

 Baca Juga: Rutinitas Lari Najwa Shihab: Perlu Kesabaran dan Konsistensi

  1. Tidak pemanasan dengan baik

Pemanasan terbaik untuk memulai lari adalah dengan dinamik warming up yang artinya lebih banyak menggerakan anggota tubuh, utamanya kaki.

Durasi pemanasan juga bisa ditarget hingga 10 sampai 15 menit. bahkan jalan kaki sebelum berlari juga masuk ke bagian pemanasan karena untuk membuat otot tubuh terbiasa bergerak dan tidak kaget hingga mudah cidera.

  1. Menggunakan sepatu yang tidak tepat untuk lari serta baju yang salah

Bagi pelari pemula, umumnya mereka memakai sepatu yang ada di rumah. Sepatu untuk lari dan untuk jalan harus dibedakan, bahkan sneakers sebenarny tidak diperuntukan untuk berlari.

Beberapa produsen seperti Nike telah mengembangkan running shoes atau sepatu khusus pelari dan juga produsen lain seperti Adidas hingga Asics.

Baca Juga: 5 Hal Menarik Olimpiade Paris 2024, Warga Umum Bisa Ikut Bertanding Lari Marathon

Saat ini di Indonesia sudah banyak produsen dan merk sepatu lari yang cukup dikenal karena kualitasnya seperti Nineten dan Ortuseight yang banya kdireview youtubers. Pastikan ukuran sepatu pas dan tidak kekecilan apalagi terlalu besar karena bisa membuat kaki cidera.

Selain itu, jersey atau baju yang tepat juga idealnya bisa menyerap keringat dan cepat kering. Hindari baju olahraga berbahan katun murni karena akan cenderung menyerap namun sulit kering. Pilih baju dengan sirkulasi udara yang baik dan breatheable sehingga performa lari optimal.

  1. Pola diet dan waktu makan yang salah

Meskipun banyak yang merekomendasikan makan sebelum berlari namun banyak juga yang memilih fasted cardio alias tidak makan apapun. Jika harus makan, maka beri jarak sedikitnya dua jam sebelum lari untuk menghindari sakit di bagian perut.

Pola diet yang dilakukan juga harus mencukupi karbohidrat dan protein sebagai asupan tenaga dan juga untuk menopang kinerja otot. Bagi mereka yang tengah mengurangi berat badan umumnya melupakan untuk mencukupi asupan karbohidrat sehingga terjadi berbagai hal yang membahayakan tubuh.

Baca Juga: Agnes Tirop, Atlet Olimpiade Kenya Tewas Ditusuk Suaminya

  1. Tidak memanfaatkan waktu istirahat atau rest day

Idealnya, jadwal lari dalam seminggu lebih baik ditarget tiga hingga empat hari. sehingga kita masih bisa melakukan aktifitas lain seperti pekerjaan harian. Namun bisa saja kita berlatih hingga lima hari ketika mempersiapkan suatu event.

Yang terpenting adalah untuk memahami tubuh kita serta tidak menganggap sepele cidera atau rasa sakit di kaki.

  1. Kehilangan rasa senang atau having fun saat lari

Hal terpenting bagi pelari pemula adalah menjaga rasa senang saat berlari. Hal itu bisa dipupuk dengan mengajak teman-teman dekat berlari bersama atau dengan menggunakan aplikasi jejaring olahraga seperti Strava.

Baca Juga: Suami Terdakwa Pembunuh Atlet Olimpiade Kenya Agnes Tirop Mengaku Tidak Bersalah

Selain untuk memantau jarak tempuh serta perkembangan pribadi, di aplikasi itu kita bisa memantau bagaimana teman-teman kita berolahraga. Yang terakhir adalah jangan sampai kita terobsesi berlebihan pada goals atau target hingga mengabaikan rasa senang.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah