Bloating atau Perut Kembung Tak Hanya Karena Makanan, Bisa Jadi Karena Ada Masalah Mikroba di Pencernaan

- 13 Desember 2021, 10:14 WIB
Ilustrasi mengalami bloating atau perut kembung.
Ilustrasi mengalami bloating atau perut kembung. /pexels.com/ Andrea Piacquadio

KABAR WONOSOBO – Ketika ada gangguan yang terjadi pada perut seperti kelebihan gas atau mengalami kembung, banyak penyebab yang bisa menjadi alasannya.

Meskipun selama ini perut kembung atau bloating kerap diasosiasikan dengan asupan makanan, kondisi lingkungan seperti suhu udara, hingga masuk angin, nyatanya ada beberapa alasan lain.

Bloating atau kembung, selain mengganggu rasa nyaman di perut juga membuat penampilan fisik tidak menarik.

Karena otot perut yang biasanya terlihat, seakan hilang begitu saja dan seakan latihan perut atau abs yang dilakukan tiap hari jadi sia-sia. Terlebih bagi mereka yang sudah memiliki six pack atau otot perut sempurna.

Baca Juga: Hitung Jumlah Aman Asupan untuk Sukses Terapkan Diet Defisit Kalori tanpa Risiko

Kondisi Bloating atau perut kembung biasanya ditandai perut terasa penuh dan tidak nyaman. Kondisi ini juga sering ditandai dengan kentut maupun bersendawa berlebihan.

Meskipun dianggap tidak berbahaya, ternyata kembung atau bloating bisa jadi gejala gangguan fatal dalam pencernaan.

Berikut ini beberapa penyebab yang umum ketika seseorang mengalami perut kembung atau bloating

  1. Dehidrasi yang tidak dirasakan

Pencernaan manusia yang mengandalkan usus dan lambung membutuhkan sejumlah air untuk bekerja optimal. Dengan kurangnya air, maka kerja usus lebih lambat dan makanan yang di dalam usus akan mengeras sehingga memicu kembung dan sembelit.

Baca Juga: Jangan Asal Diet Defisit Kalori, Cek Risiko Kesehatan ini, dari Masalah Imunitas Hingga Kesuburan

Ada anjuran untuk meminum minimal 2 liter air putih per hari, namun harus disesuaikan dengan aktifitas harian seseorang. Kondisi tubuh atlet dan pekerja dalam ruangan pastinya berbeda.

Kondumsi makanan seperti soda dan kopi ternyata juga bisa memicu dehidrasi dan juga bekerja dalam waktu lama di ruangan ber-AC.

  1. Makan Pedas Setiap Hari dan makan Terlalu Cepat

Cara makan dengan melahap potongan besar dan tidak mengunyah hingga halus juga bisa memicu berbagai gangguan.

Sehingga lambung dan usus bekerja keras untuk mengurai makanan ditambah makan dan minum terlalu cepat akan mengakibatkan asam lambung meningkat ke kerongkongan atau kerap berakibat pada GERD.

Baca Juga: 4 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Program Diet Rumit dan Ketat, Salah Satunya Kuasai Rahasia Mengunyah

Bahkan makan terlalu cepat juga bisa mengganggu program diet untuk menurunkan berat badan karena tubuh membutuhkan waktu 20 menit untuk memberikan sinyal kenyang.

Begitu juga dengan kebiasaan makan pedas yang ternyata dapat menyebabkan permasalahan pada organ pencernaan karena bisa membuat iritasi dan kering pada bagian mulut serta rapuhnya permukaan lambung dan berisiko iritasi dan terjadi gastritis.

  1. Kesalahan Pada Pemilihan Diet

Ternyata salah satu faktor penting penyebab kembung atau bloating adalah pilihan makanan, asupan probiotik, hingga keberadaan mikroba yang membantu proses pencernaan.

Baca Juga: 4 Olahraga Ini Jadi Latihan Tercepat Bakar Kalori, Turunkan Berat Badan dan Kecilkan Perut Buncit

Banyak orang yang ingin memiliki tubuh ideal dengan melakukan diet yang terlalu ekstrem dan justeru membahayakan kondisi tubuh. Selain defisit kalori, banyak orang yang menghilangkan begitu saja beberapa jenis makanan penting seperti lemak hingga kurang asupan serat.

Padahal dengan hilangnya beberapa jenis makanan, beberapa bakteri atau mikroba baik dalam pencernaan manusia juga hilang.

Sehingga butuh suplemen seperti prebiotic. Kurangnya konsumsi sayuran tertentu hingga zat penting juga dinilai memicu bloating atau kembung.

Baca Juga: Pelajari Pola Makan Tradisional Warga Asli Tanzania, Ternyata Diklaim Referensi Diet Terbaik untuk Imun

Cara terbaik untuk mengimbangi pola diet dan menjaga agar kondisi pencernaan baik adalah mengurangi asupan makanan dengan jumlah yang masih ditoleransi dan jika perlu berkonsultasi ke ahli nutrisi.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah