Ilmuan Ungkap 18 Tahun Kedepan Penderitaan Manusia Karena Perubahan Iklim Semakin Mematikan

- 1 Maret 2022, 11:20 WIB
Ilustrasi perubahan iklim./Banjir mematikan di Jerman 21 Juli 2021 lalu.
Ilustrasi perubahan iklim./Banjir mematikan di Jerman 21 Juli 2021 lalu. /REUTERS/Wolfgang Rattay

KABAR WONOSOBO - Baru-baru ini laporan perubahan iklim mengemukakan bahwa cuaca ekstrem saat ini semakin mematikan dan menjadi jauh lebih buruk.

Hal ini dapat membuat dunia lebih sakit, lebih lapar, lebih miskin, lebih suram, dan jauh lebih berbahaya dalam 18 tahun ke depan dengan peningkatan risiko yang “tidak dapat dihindari”, kata laporan sains PBB yang baru dikutip Kabar Wonosobo dari Assosiated Press, Selasa 1 Maret 2022.

Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB mengatakan pada hari Senin jika pemanasan global yang disebabkan oleh manusia tidak terbatas pada hanya sepersepuluh derajat.

Baca Juga: Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, BWF Batalkan Semua Turnamen Bulutangkis Rusia dan Belarusia

Bumi yang sekarang dilanda secara teratur oleh panas yang mematikan, kebakaran, banjir dan kekeringan dalam beberapa dekade mendatang akan menurun pada 127 cara dengan beberapa yang "berpotensi ireversibel."

“Bukti ilmiah kumulatif tegas: Perubahan iklim adalah ancaman bagi kesejahteraan manusia dan kesehatan planet,” kata laporan utama yang dirancang untuk memandu para pemimpin dunia dalam upaya mereka untuk mengekang perubahan iklim.

Menunda pengurangan emisi karbon yang memerangkap panas dan menunggu untuk beradaptasi dengan dampak pemanasan.
Dia memperingatkan, "akan kehilangan kesempatan yang singkat dan cepat menutup untuk mengamankan masa depan yang layak huni dan berkelanjutan untuk semua."

Baca Juga: Yeri Red Velvet Idol Pertama yang Kritik Konflik Rusia dan Ukraina: No War Please

Anak-anak hari ini yang mungkin masih hidup di tahun 2100 akan mengalami empat kali lebih banyak iklim ekstrem daripada yang mereka alami sekarang bahkan dengan hanya beberapa persepuluh derajat pemanasan di atas panas hari ini.

Halaman:

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Assosiated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x