Ilmuan Ungkap 18 Tahun Kedepan Penderitaan Manusia Karena Perubahan Iklim Semakin Mematikan

- 1 Maret 2022, 11:20 WIB
Ilustrasi perubahan iklim./Banjir mematikan di Jerman 21 Juli 2021 lalu.
Ilustrasi perubahan iklim./Banjir mematikan di Jerman 21 Juli 2021 lalu. /REUTERS/Wolfgang Rattay

Tetapi jika suhu meningkat hampir 2 derajat Celcius lagi dari sekarang (3,4 derajat Fahrenheit) mereka akan merasakan lima kali lipat banjir, badai, kekeringan dan gelombang panas, menurut kumpulan ilmuwan di IPCC.

Sudah setidaknya 3,3 miliar kehidupan sehari-hari orang “sangat rentan terhadap perubahan iklim” dan 15 kali lebih mungkin meninggal karena cuaca ekstrem, kata laporan itu.

Baca Juga: Grup NU'EST Umumkan Bubar Usai Aron, JR, dan Ren Putuskan Hengkang dari Pledis Entertainment

Sejumlah besar orang mengungsi karena cuaca ekstrem yang memburuk. Orang miskin di dunia menjadi yang paling terpukul, katanya.

Lebih banyak orang akan meninggal setiap tahun karena gelombang panas, penyakit, cuaca ekstrim, polusi udara dan kelaparan karena pemanasan global, kata laporan itu.

Berapa banyak orang yang mati tergantung pada seberapa banyak gas yang memerangkap panas dari pembakaran batu bara, minyak dan gas alam yang dimuntahkan ke udara dan bagaimana dunia beradaptasi dengan dunia yang semakin panas, kata para ilmuwan.

Baca Juga: Sosok Volodymyr Zelenskiy dari Komedian Menjadi Presiden Ukraina Hingga Invasi Rusia

“Perubahan iklim membunuh orang,” kata rekan penulis Helen Adams dari King's College London.

“Ya, semuanya buruk, tetapi sebenarnya masa depan tergantung pada kita, bukan iklim.”

Setiap sepersepuluh derajat pemanasan, lebih banyak orang meninggal karena stres panas, masalah jantung dan paru-paru akibat panas dan polusi udara, penyakit menular, penyakit dari nyamuk dan kelaparan, kata para penulis.

Halaman:

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Assosiated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x