Sejarah Warna Ungu, Warna Paling Jarang Ditemukan di Bendera Negara Dunia

- 6 Desember 2022, 23:05 WIB
ubi ungu, salah satu sumber warna ungu
ubi ungu, salah satu sumber warna ungu /YouTube Nophy kitchen

Pada zaman dahulu sangat sulit untuk sekadar mendapatkan satu gram ungu, dan di daerah Phoenician itulah satu-satunya tempat siput Tirus dapat ditemukan.

Begitu langka dan sulit untuk mendapatkannya, proses produksinya bisa dikatakan sangat mahal.

Baca Juga: Ooh, Ternyata Ini Filosofi Dibalik Warna Seragam Sekolah dari SD Hingga SMA yang Berbeda

Seperti yang bisa diduga, tidak ada orang awam yang bisa mendapatkan warna ungu pada saat itu.

Satu pon pewarna ungu harganya $56.000 atau Rp 876 juta dalam ukuran mata uang saat ini.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika hanya penguasa terkaya di dunia yang mampu memakainya dan itulah alasan mengapa ungu diasosiasikan dengan royalti, jadi sebenarnya disebut ungu Royal atau ungu Imperial.

Di Roma kuno, satu pon wol ungu sama dengan satu kolam emas. Dengan demikian, dibutuhkan tiga pon emas untuk membeli satu pon pewarna ungu.

Baca Juga: Ganti Warna Lagi, Polri Rilis Seragam Baru Satpam. Ini Arti Warnanya?

Namun, semua itu berubah pada abad ke-19. Siapa yang membuat warna Ungu menjadi semurah sekarang?

Ungu sintetis menjadi istimewa bukan hanya karena akhirnya menjadi terjangkau, tetapi juga merupakan pewarna sintetis pertama.

Halaman:

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Reader's Digest


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x