“Masyarakat Suku Bajo kini menetap di wilayah perairan sekitar Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi,” ujar Aditya Ramadhan
Keunikan lain Suku Bajo adalah mampu bertahan di dalam air lebih lama dari manusia pada umumnya, manusia normal bisa dua hingga tiga menit, sementara masyarakat Suku Bajo bisa sampai 10 menit.
Baca Juga: Viral di Medsos, Ini Lirik dan Arti Lagu Kill Bill 'I Might Kill My Ex' SZA
Bangunan rumah yang dimiliki Suku Bajo terbilang sangat sederhana, hanya terbuat dari tumpukan batu karang mati, kayu, dan atap dari susunan dedaunan namun kokoh dan kuat walaupun di pesisir laut.
Masyarakat Suku bajo menggunakan perahu sampan untuk kegiatan sehari-hari, karena kehidupan masyarakat masih bergantung dan berhubungan langsung dengan laut.***