Amoeba Naegleria fowleri pertama kali ditemukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada tahun 1965 di Australia.
Amoeba dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung kemudian masuk ke dalam otak.
Baca Juga: Apa Itu Flu Tomat? Simak Penjelasan Infeksi Virus yang Menyebar pada Anak-Anak di India
Naegleria fowleri bisa masuk ke dalam tubuh manusia ketika berenang, menyelam, atau bahkan ketika mereka mencelupkan kepala ke dalam air tawar.
Bahkan dalam beberapa kasus, Naegleria fowleri bisa masuk ketika seseorang membersihkan hidung dengan air yang telah terkontaminasi.
Berdasarkan CDC, begitu Naegleria fowleri masuk ke otak, ia menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi berbahaya yang dikenal sebagai Meningoencephalitis Amebic Primer (PAM).
Baca Juga: BREAKING NEWS: Menteri Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Sempat Derita Infeksi Paru
PAM mulai muncul dalam satu hingga 12 hari setelah infeksi. Pada tahap awal, gejalanya mungkin mirip dengan meningitis, yaitu sakit kepala, mual, dan demam.
Pada tahap selanjutnya, seseorang dapat menderita leher kaku, kejang, halusinasi, dan bahkan koma.
Infeksi bisa menyebar dengan cepat dan rata-rata menyebabkan kematian dalam waktu sekitar lima hari.