Ini Dia 4 Tips Membicarakan Kesehatan Mental untuk Orang dan Keluarga Asia

- 27 Januari 2023, 14:10 WIB
Hubungan antara Ibu dan Anak
Hubungan antara Ibu dan Anak /nnguyen21/pixabay

KABAR WONOSOBO - Orang Asia cenderung memiliki ketakutan akan apa yang menjadi tujuan anak-anak mereka setelah mendapatkan gelar sarjana.

Kekhawatiran tersebut maksudnya baik, tetapi itu mencerminkan masalah yang lebih dalam dan kerap terjadi di banyak komunitas Asia.

Penelitian telah menunjukkan bahwa dalam budaya Asia, penyakit mental sering dilihat sebagai kelemahan atau kurangnya kemauan, bahkan bisa dianggap menular.

Baca Juga: Demi Kesehatan Mental, Ini 5 Cara Menghindari Lingkungan Toxic

Penelitian di India menemukan kesalahpahaman yang meluas seputar penyakit mental, khususnya di daerah pedesaan.

Keyakinan budaya dan agama tentang roh jahat, perilaku kehidupan lampau, atau nasib buruk juga dapat membuat orang enggan mengungkapkan masalah kesehatan mental atau mencari pengobatan untuk itu.

Karena stigma budaya ini, tidak jarang orang Asia ragu untuk berbicara dengan orang tua atau keluarga mereka tentang perjuangan mereka, yang dapat memperburuk masalah ini.

Baca Juga: Mengapa Bullying dan Balas Dendam Sering Jadi Tema Drama Korea? Berikut Penjelasan Ahli Kesehatan Mental

Bagi orang yang dibesarkan dalam rumah tangga Asia, kesehatan mental biasanya tidak dibahas secara terbuka dan sering kali menimbulkan rasa malu yang berat.

Berbagi soal kesehatan mental dengan orang tua atau anggota keluarga bisa jadi menakutkan namun bisa jadi juga akan sangat bermanfaat.

Jika Anda berpikir untuk melakukannya, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk melakukan percakapan yang lebih mudah dan lebih produktif.

Anda dapat menyesuaikan langkah-langkah ini untuk membuat diskusi menjadi lebih baik untuk budaya dan keluarga inti Anda.

Baca Juga: Ancaman Dispatch hingga Kesehatan Mental Jadi Alasan, Ini Sederet Hal Buruk Jadi Idol K-pop Terkenal

1. Pahami mengapa Anda ingin melakukan percakapan ini.

Sebelum Anda berdiskusi tentang mengungkapkan perjuangan kesehatan mental, penting untuk mempertimbangkan ekspektasi Anda seputar diskusi ini.

Memahami motivasi dan tujuan akhir Anda akan membantu Anda menyusun percakapan. 

Penting juga untuk mempertimbangkan pro dan kontra membicarakannya dalam keluarga inti Anda.

Baca Juga: Tips Parenting: 4 Bercandaan Ini Justru Membuat Mental Anak Rusak

Hal ini karena keluarga Asia terhubung erat dan sering hidup dalam rumah tangga antargenerasi.

Percakapan yang kompleks seringkali berdampak pada dinamika keluarga yang lebih luas.

Misalnya, dapatkah ini berpotensi membahayakan situasi hidup Anda jika Anda tinggal di rumah?

Baca Juga: Link dan Cara Mengikuti Tes Usia Mental yang Sedang Viral

2. Bersiaplah dengan informasi, contoh, dan deskripsi yang akrab bagi mereka

Banyak keluarga Asia memandang kesehatan mental sebagai konsep Barat.

Di sinilah representasi dapat sangat membantu dalam membuat orang tua Anda melihat ini sebagai masalah kesehatan universal.

Cobalah untuk menemukan tokoh publik dari latar belakang budaya Anda, seperti aktor atau politikus, yang angkat bicara tentang masalah kesehatan mental.

Misalnya, aktor Bollywood populer yang berbicara tentang kesehatan mental dan depresi seperti Deepika Padukone, atau bintang K-Pop yang secara terbuka mendiskusikan pengalaman mereka dengan kecemasan.

Ini dapat membantu keluarga Anda melihat bahwa ini adalah masalah yang mempengaruhi semua orang, terlepas dari ras, jenis kelamin, atau agama.

Baca Juga: Tes Psikologi: Cek Kondisi Mental Anda Saat Hadapi Masalah, Cepat Stres atau Santai? Ikuti di Sini

3. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan yang akan Anda dapatkan.

Dekati orang tua dan lakukan percakapan dengan pikiran terbuka, dan bersiaplah untuk menjawab pertanyaan keluarga Anda.

Mereka mungkin mengajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai cara.

Cobalah untuk setransparan mungkin tentang pengalaman Anda. Bantu mereka memahami apa yang Anda katakan.

Dengan cara ini Anda dapat memberikan informasi yang tidak bias yang menjelaskan apa yang Anda alami di luar pengalaman pribadi atau keluarga Anda sendiri.

Baca Juga: Link 'Tes Usia Mental' yang Viral di Twitter, Lengkap dengan Tutorial

4. Cari cara keluar dari percakapan yang tidak sopan untuk dibahas

Ini mungkin percakapan yang sulit, dan penting untuk menetapkan batasan yang sehat.

Bersiaplah untuk mengakhiri percakapan jika menjadi agresif, mengancam, atau tidak sopan.

Ingat, ini adalah diskusi tentang Anda dan kesehatan Anda, bukan tentang apa yang orang tua Anda harapkan dari Anda atau kepercayaan mereka.

Anda bahkan dapat melakukan percakapan pura-pura dengan teman atau anggota keluarga terpercaya tentang cara menutup topik dengan cara yang tidak konfrontatif dan tidak mengancam.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Self


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x