Seberapa Bahaya Kapsul Radioaktif yang Hilang di Australia, Simak Penjelasan

- 1 Februari 2023, 18:26 WIB
Anggota Tim Manajemen Insiden mengoordinasikan pencarian kapsul radioaktif yang hilang, di Cockburn, Australia. Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat.
Anggota Tim Manajemen Insiden mengoordinasikan pencarian kapsul radioaktif yang hilang, di Cockburn, Australia. Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat. /Handout via REUTERS

KABAR WONOSOBO - Saat ini pihak Australia sedang melakukan pencarian secara ekstensif hilangnya kapsul radioaktif di sepanjang jalan raya gurun Australia Barat.

Kapsul tersebut diyakini terjatuh di jalanan sepanjang 870 mil atau 1.400 km dari road train, sebuah truk gandeng dengan banyak trailer.

Kapsul perak berukuran 6 mm dan panjang 8mm ini jatuh dari alat pengaman di atas truk yang sedang dalam perjalanan dari lokasi tambang terpencil Rio Tinto, utara Newman di wilayah Pilbara, ke Perth, di mana kapsul tersebut dikirim untuk diperbaiki.

Menurut pihak berwenang Australia, kapsul itu diambi dari tambang pada 12 Januari oleh perusahan logistik, dan bungkungnya tiba di Perth pada 16 Januari 2023.

Baca Juga: Mengenal BBM Biodiesel untuk Kendaraan yang Akan Berlaku Mulai 1 Februari 2023

Namun, saat truk dibongkar pada 25 Januari 2023, alat pengukur di dalam truk ditemukan rusak, salah satu baut dari empat baut pemasangnya serta sekrup dan kapsulnya hilang.

Mereka menduga getaran truk saat di jalan menyebabkan alat pengukur pecah dan kapsulnya jatuh.

Pada hari Senin, Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Australia Barat menjelaskan dalam pencarian kapsul ini, pihaknya menggunakan alat pendeteksi radiasi yang bisa dipasang pada kendaraan.

Departemen tersebut mengatakan bahwa pesialis radiasi sedang mencari di sepanjang Great Northern Highway.

Baca Juga: SPOILER! The Last of Us Episode 3: Terkuaknya Pengirim Pesan Lagu Tahun 80an di Episode Pertama

BAHAYA KAPSUL RADIOAKTIF

Kapsul radioaktif ini memancarkan radiasi setara dengan 10 sinar-X per jam. Menurut Dale Bailey, seorang profesor ilmu pencitraan medis di University of Sydney, mengatakan kapsul yang hilang menimbulkan dua bahaya utama bagi manusia: paparan, dan yang lebih serius, kontaminasi, yang terjadi ketika bahan radioaktif bersentuhan dengan sesuatu, seperti tubuh manusia atau tanah atau jalan.

Baikey mengatakan kekhawatiran terbesar dari hilangnya kapsul ini yaitu apabila wadah baja kapsul rusak dan bahan radioaktifnya keluar dan menyebabkan kontaminasi.

Dia menjelaskan jika partikel beta tidak lagi terkandung oleh penghalang, hal itu dapat menyebabkan kerusakan serius, mengakibatkan kemerahan pada kulit, atau ulserasi atau kematian jaringan pada kasus yang parah.

Baca Juga: Witan Sulaeman Bergabung dengan Persija Jakarta, Ini Dia sederet Prestasinya

"Ketika Anda terkontaminasi, itu ada di tubuh Anda," ungkapnya. JIka tertelan akan sangat berbahaya. Cesium “akan pergi ke tulang, karena itulah yang dilakukan cesium… maka Anda akan mendapatkan radiasi terus menerus oleh partikel beta dan sinar gamma. Mereka tidak akan tersingkir.”

Meskipun begitu, pihak berwenang Australia Barat telah mengeluarkan peringatan radiasi untuk sebagian besar Australia Barat dan jika terdeteksi, merekomendasikan agar orang menjauh setidaknya lima meter (16,5 kaki) karena paparan dapat menyebabkan luka bakar atau penyakit radiasi.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x