3. Terjadi obstruksi atau sumbatan tiba-tiba di saluran kemihnya, seperti batu ginjal , yang mencegah urin keluar dari tubuh
4. Terkena infeksi seperti sindrom uremik hemolitik (HUS) , biasanya disebabkan oleh bakteri E. coli, mengakibatkan penyumbatan struktur dan pembuluh darah di ginjal lahir dengan kelainan pembuluh darah yang memutus aliran darah ke ginjal
5. Memiliki penyakit atau kondisi lain yang merusak ginjal, seperti glomerulonefritis atau lupus
Meskipun begitu, Kementerian Kesehatan menghimbau para orang tua untuk tetap waspada, tidak panik, serta segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat apabila anak mengalami gejala gagal ginjal.***