Novel Indonesia Ini Gunakan Perempuan Kuat Jadi Tokoh Utama: Ada Gadis Kretek

- 28 September 2023, 12:13 WIB
Dian Sastro perankan Dasiyah, karakter utama perempuan di novel Gadis Kretek yang siap rilis di Netflix Indonesia.
Dian Sastro perankan Dasiyah, karakter utama perempuan di novel Gadis Kretek yang siap rilis di Netflix Indonesia. /Twitter/@NetflixID/

KABAR WONOSOBO - Ditulis oleh penulis perempuan, novel-novel Indonesia di bawah ini turut menggunakan perempuan kuat sebagai karakter pokok di dalam cerita. Misalnya, sosok Dasiyah di novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Akan segera divisualisasikan oleh Dian Sastro dalam serial original Netflix berjudul sama, Dasiyah merupakan karakter utama di roman sejarah berjudul Gadis Kretek.

Dasiyah merupakan karakter fiktif yang dikarang Ratih Kumala dalam novel Gadis Kretek. Ia merupakan karakter sentral yang menggerakkan Lebas, Karim, dan Tegar untuk menyelusuri Kota M. Diperankan oleh Dian Sastro dalam adaptasi novel populer tersebut, Dasiyah digambarkan sebagai seorang perempuan di balik Kretek Gadis yang terkenal dengan cita rasa unik.

Dikenal pula dengan nama Jeng Yah, Dasiyah sebagai karakter sentral merupakan sosok perempuan cerdas dan pekerja keras. Gadis Kretek merupakan sebuah cerita yang menghadirkan nuansa sejarah dan napak tilas kretek dengan karakter Dasiyah, seorang perempuan, sebagai penggerak utama plot.

Selain Dasiyah dari novel Gadis Kretek yang November 2023 mendatang siap muncul dalam diri Dian Sastro lewat serial original Netflix, berikut adalah deretan karakter perempuan kuat di karya sastra berupa novel karangan penulis perempuan Indonesia.

Baca Juga: Rilis November Mendatang, Netflix Rilis Foto Perdana Serial Gadis Kretek

Kasih Kinanti (Laut Bercerita)

Kasih Kinanti menjadi salah satu karakter dalam novel Laut Bercerita karya Leila Chudori. Kendati bukan karakter utama, peran Kinan termasuk yang terpenting, terutapa untuk membangun sosok Biru Laut, tokoh utama novel Laut Bercerita. Kasih Kinanti merupakan sosok yang memperkenalkan Biru Laut dengan gerakan perjuangan.

Ia merupakan mahasiswi dan sebagai pembuat keputusan di dalam kelompok. Berbeda dengan Asmara Jati dan Ratih Anjani, Kasih Kinanti muncul sebagai salah satu aktivis yang menghilang di era Orde Baru. Bersama dengan Biru Laut, Kasih Kinanti merupakan salah satu aktivis yang diceritakan hilang dan tidak kembali hingga novel berakhir.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x