Network
KABAR WONOSOBO - HYBE akhirnya kembali angkat bicara mengenai tuduhan kekerasan sekolah atau bullying yang menyangkut nama Kim Garam dari LE SSERAFIM.
Agensi HYBE mengeluarkan pernyataan melalui dokumen yang berisi surat sangat panjang terkait Kim Garam, dan memulainya dengan permintaan maaf.
"Kami minta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran bagi para penggemar," katanya.
Mereka mengatakan bahwa alasan dari mengapa HYBE tidak mengungkapkan posisi spesifik mereka saat awal adalah karena menahan diri.
HYBE menyatakan bahwa mereka sudah menahan diri untuk tidak mengklarifikasi detail fakta yang dikonfirmasi oleh Kim Garam sendiri, serta beberapa pernyataan dari pihak ketiga.
Lantaran mereka khawatir identitas dan juga informasi pribadi yang sensitif mengenai anak di bawah umur mungkin akan bocor.
"Karena Kim Garam telah digambarkan sebagai pelaku kekerasan sekolah sepihak selama jangka waktu yang lama, kami ingin memperbaiki kecurigaan terkait yang telah diangkat karena hanya satu sisi dari situasi yang dilaporkan di media," ujarnya.
Mereka kembali mengklaim kalau Kim Garam tidak melakukan kekerasan fisik untuk waktu yang lama.
Baca Juga: BELAJAR ZODIAK: Zodiak Apa yang Kurang Cocok dengan Aquarius?
HYBE juga menjelaskan bahwa setiap isu kontroversial, tetapi pertama-tama mereka mengatakan tuduhan terkait Komite Kekerasan Sekolah agak tidak adil.
"Sejak kejadian itu, Kim Garam telah menghabiskan waktunya di sekolah menengah sebagai korban kekerasan di sekolah karena dia menderita rumor palsu yang berbahaya," tulis mereka.
Hingga baru-baru ini dia kembali menjadi pusat perhatian akibat fakta-fakta palsu, seperti memukul teman dengan pot bunga, membuat atau menyerang siswa lain, minum-minuman keras di bawah umur dan merokok, hingga memfitnah artis lain.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 22 Mei 2022: Aries, Taurus, dan Gemini Tidak Percaya Diri
Agensi sekali lagi menekankan kalau mereka meminta maaf karena harus menjelaskan masalah sensitif seperti itu terkait dengan teman-teman Garam dari berbagai usia, karena mereka sudah mencoba menyelesaikan masalah tanpa mengungkapkan detailnya kepada publik.
Akan tetapi, informasi palsu menyebar luas, dan konten terkait kasus kekerasan sekolah terungkap secara sepihak melalui firma hukum.
"Itu adalah argumen verbal untuk temannya, tetapi dia (Kim Garam) mengakui kesalahannya dan secara mendalam merenungkan tindakannya termasuk menggunakan kata-kata kotor dan membuat teman itu merasa terancam,” katanya.***
