3 Film Ini Angkat Kasus Kontroversional di Indonesia: Ada Ice Cold yang Bahas Kopi Sianida

17 Oktober 2023, 13:02 WIB
Ice Cold jadi salah satu film yang bahas tentang kasus kontroversional di Indonesia. /Twitter/@NetflixID/

KABAR WONOSOBO - Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso seketika mencuri perhatian masyarakat Indonesia karena memuat fakta-fakta mengejutkan dari kasus kopi sianida yang sudah berakhir tujuh tahun lalu. Kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin kembali diperbincangkan setelah Netflix merilis Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.

Tak sedikit masyarakat yang kemudian berpikir bahwa Jessica Wongso tidak bersalah setelah menonton dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Tidak hanya kasus kopi sianida, beberapa kasus fenomenal di Indonesia juga sempat dijadikan film dokumenter. Dikutip Kabar Wonosobo dari Pikiran Rakyat, berikut film-film dokumenter terkait kasus-kasus kontroversial di tanah air. 

The Act of Killing

Baca Juga: Tanggapan Lembaga Sensor Soal Film Ice Cold: Dokumenter Tidak Bisa Dijadikan Fakta Publik

Film yang juga dikenal dengan judul ‘Jagal’ ini mengangkat peristiwa pembunuhan massal di era 1965 hingga 1966. Dirilis pada 2012 silam, film arahan sutradara Joshua Oppenheimer ini membahas peristiwa pemberontakan PKI pada tahun 1965 yang hingga kini masih menjadi salah satu kasus kontroversial di Indonesia. 

Film ini pun tidak kalah kontroversial, pasalnya pemerintah Indonesia memberikan tanggapan negatif terhadap film tersebut. Film yang fokus pada sudut pandang korban yang dihakimi dalam peristiwa 1965 tersebut dinilai menyesatkan dan tidak sesuai dengan penggambaran negara. 

The Look of Silence

Baca Juga: Kenapa Arief Soemarko Tidak Muncul di Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso?

Joshua Oppenheimer tak berhenti membuat karya dokumenter yang lagi-lagi mengangkat isu tragedi PKI 1965. The Look of Silence atau ‘Senyap’ yang dirilis pada 2014 tersebut mengangkat kisah pria bernama Adi Rukun, yang mencari keadilan atas kematian sang kakak dalam peristiwa pembantaian tahun 1965. Yakin bahwa sang kakak bukanlah anggota parta komunis, Rukun meminta pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penghilangan nyawa sang kakaknya. 

Meski demikian, para terduga pembunuh tampak tak menunjukkan penyesalan. Namun putri dari salah seorang terduga merasa terguncang ketika mengetahui detail dari pembunuhan anggota keluarga Rukun tersebut. Demi keamanan para pihak di balik layar, banyak anggota kru film tersebut hanya diberi nama "Anonymous" atau tanpa nama.

Bali, Hope in Paradise

Baca Juga: Shandy Handika Beri Klarifikasi Soal Pernyataannya yang Kontroversial di Dokumenter Ice Cold

Film garapan sutradara Jane Walters ini membahas sebuah peristiwa memilukan ‘Bom Bali’ yang terjadi pada 2002 silam. Film yang dirilis pada 2004 tersebut mengangkat kisah Sri Kebon, wanita keturunan Bali-Australia yang melakukan perjalanan untuk bertemu dengan janda dan anak dari korban peristiwa Bom Bali. Film ini juga mendokumentasikan penyelamatan dari dua anak kecil yang kehilangan ibu  mereka dan perjuangan untuk menyatukan kedua anak tersebut dengan ayah mereka. ***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: Pikiran Rakyat Netflix

Tags

Terkini

Terpopuler