Buntut Film Kiblat, 10 Film Horor Indonesia yang Membawa-Bawa Agama Ini Dianggap Menyesatkan, Apa Saja?

28 Maret 2024, 15:36 WIB
Poster film Kiblat yang ditarik dari peredaran karena dianggap kampanye hitam terhadap agama Islam. /Instagram.com/@aresdimahdi/

KABAR WONOSOBO - Kemunculan film berjudul Kiblat memunculkan wacana boikot terhadap film horor Indonesia yang dinilai menyesatkan di tengah masyarakat. Mengapa film ini dianggap menyesatkan dan memantik kemarahan umat Islam di Indonesia? Apa saja film horor Indonesia lain yang dianggap menyesatkan? Simak penjelasannya di artikel ini.

Kontroversi Film Kiblat

Film Kiblat yang turut dibintangi artis terkenal Indonesia seperti Arbani Yasiz, Yasmin Napper hingga Ria Ricis diserukan untuk ditarik dari peredaran oleh segelintir masyarakat. Film ini dinilai memiliki nilai-nilai kontroversial yang justru dianggap menistakan agama, khususnya Islam.

Beberapa poin kontroversi dari film ini, pertama adalah soal pemilihan judul film yang mengambil istilah yang jamak digunakan oleh Islam untuk merujuk ke tempat yang disucikan dan menjadi arah ibadah bagi umat Islam.

Baca Juga: Sinopsis Doctor Slump yang Jadi Reuni Park Shin Hye dan Park Hyung Sik setelah 10 Tahun

Kedua, soal poster yang menampilkan seorang perempuan yang tengah beribadah dalam agama agama Islam lengkap dengan atributnya, namun diganggu setan hingga badannya justru yang seharusnya terbungkuk ke depan justru membungkuk ke belakang. Hal penuh kengerian yang ditampilkan dalam poster tersebut dinilai dapat membuat orang takut beribadah.

Selain itu para pemrotesnya mengatakan bahwa isi dari film tersebut juga dianggap kurang mendidik dan membawa-bawa elemen agama hanya untuk membuatnya lebih populer. Dan ternyata hal tersebut ternyata terjadi tak hanya di film Kiblat.

Selain film Kiblat, ada beberapa film horor Indonesia berbau agama yang beredar di bioskop Tanah Air. Beberapa poster film horor Indonesia dianggap sesat dan tidak mendidik.

Baca Juga: Ramai Dibicarakan, Ini Sinopsis Drakor LTNS yang Dibintangi Esom dan Ahn Jae Hong

Daftar 10 Film Horor Indonesia yang Dianggap Menyesatkan

"Kalau kita kompak #BOIKOT, maka masa depan anak cucu kita akan terselamatkan dan jariyah dosanya tidak mengalir deras seiring kita peduli menghentikan ini semua," kata akun Instagram @aresdimahdi.

Pemilik akun Instagram @aresdimahdi mengajak umat Islam agar kompak memboikot hal ini dengan aksi nyata. Dia menilai film horor Indonesia tersebut memberikan pemahaman agama Islam menjadi menyesatkan.

"Konten yang sesat, akan semakin membuat kita disesatkan dan akhirnya menyesatkan yang lain. Disanalah kehancuran akan terus terjadi dan menjadi goal setting mereka," ujarnya.

Baca Juga: Janjikan Chemistry Romantis Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won, Ini Sinopsis Queen of Tears

Dilansir dari akun Instagram @aresdimahdi, ada 10 film horor Indonesia yang dinilai menyesatkan, berikut daftar selengkapnya:

  1. Kiblat, Leo Pictures (2024)
  2. Pemandi Jenazah, VMS Studio (2024)
  3. Munkar, MD Picture (2024)
  4. Sijjin, Rapi Films (2023)
  5. Sijjin, Rapi Films (2023)
  6. Khanzab, Dee Company (2023)
  7. Waktu Maghrib, Rapi Films (2023)
  8. Tasbih Kosong, Macora Cinema (2023)
  9. Menjelang Maghrib, Helroad Film (2022)
  10. Makmum, Dee Company (2019)

Baca Juga: Sinopsis, Jadwal Tayang dan Daftar Pemain Film Ancika : Dia Yang Bersamaku 1995

 

'Jangan Semua Film Horor Dimusuhi'

Kritikus film, Hikmat Darmawan, berharap Lembaga Sensor Film (LSF) tidak melarang film horor Indonesia, termasuk film Kiblat tayang di bioskop.

Jika ada koreksi terhadap eksploitasi agama, maka sebaiknya dibicarakan oleh ahlinya. Sebab industri film melibatkan banyak orang yang mencari penghidupan. Apabila dilarang, maka akan berdampak pada perekonomian banyak orang.

"Jangan buru-buru diboikot dan semua film horor dimusuhi, kalau ada adegan yang tidak sesuai bisa dipotong. Negara harus melindungi kebebasan berekspresi kalau sebuah film sudah dinyatakan lulus sensor," ujar Himat Darmawan dilansir Kabar Wonosobo dari BBC News Indonesia.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat BBC

Tags

Terkini

Terpopuler