Ibrahim terkejut dengan kelakuan adiknya yang tidak biasa dan berkata cinta itu ibarat tukang bakso, ketika kita tidak ingin makan bakso penjualnya selalu lewat, tapi ketika tidak sedang ingin makan bakso penjualnya selalu lewat.
Maknanya jika semakin kita cari dan kejar-kejar maka tidak akan pernah dapat, tapi kalau santai dan rileks maka akan ketemu sendiri.
Dari perkataan Ibrahim itu, nada perkataan Khadijah malah semakin meninggi. Ahmad dan Ibrahim terus mencari cara untuk melunasi workshopnya, sambil makan roti buatan Khadijah.
Ahmad mengira Khadijah membuat roti sarapan hanya untuk dirinya, tapi ternyata untuk seluruh karyawan workshop.
Timbo sedang menunggu jawaban atas keinginannya untuk bergabung ke workshop, namun prinsip Ahmad dan Ibrahim tetap mengikuti amanah yang sudah tertera dalam surat wasiat.
Dengan sedikit kecewa Timbo tidak sengaja mendengarkan pembicaraan antara Ahmad dan Ibrahim tentang tidak disetujuinya dia bergabung di workshop.
Ahmad berusaha menjelaskan tentang keadaan yang ada, untungnya Timbo dapat memahami keadaan yang sedang dialami oleh Ahmad dan Ibrahim.
Aisyah mengunadang susan untuk mengikuti buka puasa bersama dirumah Ahmad. Dengan rasa bahagianya, Susan mempersiapkan untuk datang ke rumah Ahmad.