The Theory of Everything mengisahkan kehidupan seorang Stephen Hawking di Universitas Cambridge dengan latar belakang tahun 1960 an.
Ia dianggap sebagai orang yang lebih pintar dari Albert Einstein yang tidak bisa mengalahkan kepintarannya di bidang Fisika.
Namun sayangnya Stephen ditimpa hal yang membuat tubuhnya mengalami kelumpuhan akibat terjatuh.
Baca Juga: Lady Gucci, Wajah dan Karakter Baru Lady Gaga dalam Film Biopik House of Gucci
Dia mengalami benturan keras di kepalanya dan didiagnosa menderita motor neuron disease dimana otot tubuh tidak berfungsi dengan baik.
Meskipun begitu, kemampuan otak dari Stephen tidak akan menurun hanya saja dokter menyatakan jika ia tidak akan bertahan hidup lebih dari dua tahun.
Mengetahui hal tersebut, Stephen tidak pantang menyerah dan ia terus melanjutkan penelitiannya untuk menemukan ‘Theory of Everything’.
Teori tersebut dipercaya oleh Stephen Hawking dapat menjelaskan semua aspek di alam semesta.
Film ini mengajarkan kalian untuk tidak menyerah dalam menggapai impian meskipun banyak rintangan yang harus dihadapi.***