Namun, turut membawa pembaca untuk lebih menyelami mengenai tragedi berdarah di Indonesia tahun 1965-an, PKI.
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman profil Ratih Kumala via Goodreads, penulis kelahiran 42 tahun lalu tersebut tak hanya menulis Gadis Kretek.
Ratih Kumala yang lahir di Jakarta tahun 1980 tersebut menerbitkan buku pertamanya, yaitu novel berjudul Tabula Rasa (Grasindo 2004, GPU 2014).
Tabula Rasa merupakan novel Ratih Kumala yang memenangkan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2003.
Novel keduanya, Genesis terbit tahun 2005, baru kemudian novel Gadis Kretek yang pertama kali diterbitkan Gramedia pada tahun 2012.
Baca Juga: Memaknai Cinta Tak Biasa lewat Kisah Asmara Raras dan Galih dalam Novel Ratih Kumala, Tabula Rasa
Segera dialihwahanakan oleh Netflix, Gadis Kretek masuk dalam Top 5 kategori prosa Khatulistiwa Literary Award 2012.
Selain terbit dalam versi bahasa Indonesia, Gadis Kretek juga telah diterjemahkan ke Bahasa Inggris –Cigarette Girl (GPU, 2015), bahasa Jerman – Das Zigarettenmadchen (culturbooks publishing, 2015), dan tengah diterjemahkan ke Bahasa Arab untuk diterbitkan di Mesir.***