Memaknai Cinta Tak Biasa lewat Kisah Asmara Raras dan Galih dalam Novel Ratih Kumala, Tabula Rasa

- 8 April 2021, 02:00 WIB
Ilustrasi membaca Tabula Rasa karangan Ratih Kumala. Dari tangkapan layar akun Instagram @gadiskretek.
Ilustrasi membaca Tabula Rasa karangan Ratih Kumala. Dari tangkapan layar akun Instagram @gadiskretek. /Instagram.com/ @gadiskretek

 

 

KABAR WONOSOBO ― Fokus Ratih Kumala pada novel Tabula Rasa sebenarnya tidak terlalu menggarisbawahi kisah cinta dua tokoh yang menjadi penggerak cerita. Raras Dhamar Wulan dan Galih menjadi pusaran dari kisah yang cukup menarik untuk generasi ini.

Penulis sebenarnya memperdalam proses pencarian jati diri Raras. Ratih Kumala mengangkat tokoh bernama Raras Dhamar Wulan yang ketika masa kecilnya sempat dilecehkan oleh seorang orang kepercayaan sang ayah yang biasa dia sebut ‘Kakak’.

Bahkan, saudara kembarnya sampai meninggal karena dilecehkan oleh orang yang sama. Sebuah sindiran keras kepada kaum yang masih percaya bahwa wanita dilecehkan karena pakaian.

Baca Juga: Sinopsis Film Labuan Hati, Persahabatan 3 Wanita berawal dari Kecintaan pada Laut

Saat itu Raras dan Rimbang, kembarannya, baru berusia lima tahun. Seperti tengah menggambarkan stereotip mengenai pakaian wanita dan pelecehan seksual.

Keduanya tidak berkaitan. Pelecehan terjadi karena niat si pelaku, bukan karena dipancing oleh korban. Lalu, setelah itu, Raras menjadi trauma dengan pria dan orientasi seksualnya berubah. I

a adalah lesbian yang tentu saja dipandang tidak lazim di Indonesia, apalagi Raras adalah seorang Jawa tulen.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: ratihkumala.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x