Review Film Devotion yang Tayang di Netflix, Kisah Persahabatan Pilot Pesawat Tempur di Perang yang Terlupakan

- 30 Januari 2023, 07:30 WIB
Poster Film Devotion yang tayang di Netflix
Poster Film Devotion yang tayang di Netflix /Netflix/

 

KABAR WONOSOBO - Para penggemar film yang menikmati Top Gun: Maverick agaknya akan menyukai film berjudul Devotion yang tayang di Netflix sejak 20 Januari 2023. 

Film Devotion yang diwarnai adegan pesawat tempur yang menukik tajam di angkasa tentu akan memanjakan mata para penggemar film action perang. 

Sebelum tayang di Netflix, Devotion terlebih dulu tayang perdana di Festival Film Internasional Toronto pada 12 September 2022. 

Baca Juga: Sinopsis Film Foxtrot Six, Film Aksi SciFi Asli Indonesia yang Baru Tayang di Netflix

Devotion dibuat berdasarkan kisah nyata seorang pilot Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Jesse Brown. 

Film ini mengambil setting Perang Korea, perang yang membawa dampak luar biasa di masa kini namun seringkali terlupakan. 

Jesse Brown (Jonathan Majors) adalah seorang suami dari Daisy (Christina Jackson) dan seorang ayah bagi seorang putri bernama Pam. 

Baca Juga: Sinopsis dan Review Reply 1988: Drama Haru tentang Keluarga yang Relate dengan Kehidupan 

Film ini akan berkisah tentang pengabdian dan persahabatan Jesse dengan seorang pilot bernama Tom Hudner (Glen Powell). 

Film ini tidak akan berfokus pada politik Perang Korea, melainkan penggambaran konflik perang selama Perang Dingin Uni Soviet dengan AS pasca Perang Dunia 2 yang berdampak pada pecah kongsinya Korea Selatan dengan Korea Utara. 

Ulasan Devotion

Sutradara J. D. Dillard mencoba membuat film ini seoriginal mungkin sesuai buku berjudul Devotion yang ditulis oleh Adam Makos tanpa menambah ataupun mengurangi kontennya. 

Baca Juga: Review Noktah Merah Perkawinan yang Tayang di Netflix, Film Drama Rumah Tangga yang Relate di Kehidupan Nyata?

Jesse sebagai orang kulit hitam pertama yang berhasil menyelesaikan program pelatihan penerbang Angkatan Laut AS masih mendapat perlakuan rasisme dari tetangga dan rekan-rekannya di militer, terlepas dari prestasi yang ditorehkannya. 

Dillard berhasil menggambarkan gagasan bahwa tidak selamanya kepahlawanan selalu berujung kebahagiaan. 

Sayangnya, dalam film ini, Tom tidak digambarkan sebagai pahlawan, melainkan hanya sebagai teman baik Jesse. 

Baca Juga: Review Film ‘KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni’, Dinilai Membosankan?

Adegan pertempuran udara dalam Devotion tampaknya tidak bisa dibandingkan dengan Top Gun: Maverick.

Pasalnya, kedua film ini memiliki konsep yang berbeda. Sang sutradara tidak bersandar pada tontonan atau kekaguman.

Sebaliknya, dia mengandalkan kekuatan emosi yang ditunjukkan Jonathan Majors dengan perannya, dipasangkan dengan kasih sayang tulus yang coba ditunjukkan oleh Glen Powell.

Baca Juga: Review Film Horor Veronica, Apakah Benar Seseram Itu?

Situs Collider menilai bahwa salah satu kegagalan dalam film ini adalah sinematografi yang dinilai biasa-biasa saja. 

Sinematografer, Erik Messerschmidt mungkin berpikir bahwa ia merancang film sesuai dengan latar era 1950-an, namun justru membuat pengaturan cahaya dalam film ini tampak pudar. 

Terlepas dari semua kritikan tajam, namun Devotion dinilai berhasil menempatkan posisinya dalam deretan film perang yang mengesankan. ***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Collider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x