Kepopuleran ChatGPT Mulai Menarik Minat Parlemen Amerika Serikat

- 13 Februari 2023, 21:23 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan ChatGPT.
Ilustrasi kecerdasan buatan ChatGPT. /Freepik/rawpixel.com/

KABAR WONOSOBO - ChatGPT, sebuah program kecerdasan buatan yang akhir-akhir ini mulai populer di semua kalangan menarik perhatian dari anggota parlemen Amerika Serikat.

Diperkirakan, sejak pertama kali diperkenalkan. ChatGPT hingga saat ini telah memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif.

ChatGPR menjadi aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah, mengingat program ini baru diluncurkan dalam waktu dua bulan.

Baca Juga: Update: Korban Tewas Gempa Turki Mencapai 36 Ribu Orang

Ketertarikan parlemen Amerika Serikat dengan pertanyaan terkait dampaknya terhadap keamanan dan pendidikan nasional AS.

Perwakilan partai Demokrat, Ted Lieu mengatakan bahwa ia bersemangat tentang kecerdasan buatan dan bagaimana program tersebut dapat memajukan masyarakat.

Tetapi juga kekhawatiran terhadap dampak buruk yang akan tercipta apabila kecerdasan buatan tidak terkendali.

Baca Juga: 3 Karakter One Piece Ini Sempat Disangka Tewas, Ternyata Masih Hidup

“Untuk memastikan bahwa pengembangan dan penyebaran kecerdasan buatan (AI) dilakukan dengan cara yang aman, etis, dan menghormati hak dan privasi semua orang Amerika dan manfaat dan resiko dari Ai harus diberitahukan secara luas,” ujar Ted Lieu.

CEO dari OpenAI selaku pengembang ChatGPT, Sam Altman datang berkunjung ke Capitol Hill untuk mempresentasikan ChatGPT di hadapan para anggota parlemen dan Senator.

Senator Amerika Serikat, Ron Wyden mendesak Altman untuk tidak menyertakan jawaban yang mengarah pada diskriminasi pada dunia nyata.

Baca Juga: Dikenal Cerdas dan Bijak, 4 Zodiak ini Cocok Jadi Teman Curhat

“Saya yakin AI memiliki potensi luar biasa untuk mempercepat inovasi dan penelitian, berfokus pada hal tersebut, pastikan sistem otomatisnya diharapkan untuk tidak mengotomatiskan diskriminasi dalam prosesnya,” ujar Wyden.

Melalui Kepala Kantor Urusan Teknologinya, Mira Murati OpenAI mengatakan perusahan menerima masukan dari semua kalangan masyarakat entah itu pemerintah maupun pihak swasta.

“Tidak Terlalu dini bagi pihak swasta untuk terlibat,” ujar Mira.

Baca Juga: Unsur Berencana Terpenuhi, Hakim Jatuhkan Vonis Mati untuk Ferdy Sambo

Pihak OpenAI juga telah memberikan larangan terhadap penggunaan ChatGPT di sekolah-sekolah yang berada di New York dan Seattle, dikarenakan kekhawatiran akan plagiarisme dan menghindari kecurangan yang mungkin terjadi di sekolahan.

“Kami tidak ingin ChatGPT digunakan untuk tujuan yang menyesatkan di sekolah maupun dimanapun, jadi kami telah mengembangkan mitigasi untuk membantu siapapun mengidentifikasi kesamaan teks yang telah dihasilkan oleh sistem,” tambah Mira.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x