JPU Ungkapan Alasan Tak Autopsi Wayan Mirna secara Menyeluruh

- 10 Oktober 2023, 21:06 WIB
Kenapa jenazah Wayan Mirna yang diduga tewas karena racun sianida di kopi Vietnam dari Jessica Wongso tidak diautopsi secara menyeluruh?
Kenapa jenazah Wayan Mirna yang diduga tewas karena racun sianida di kopi Vietnam dari Jessica Wongso tidak diautopsi secara menyeluruh? /Ilustrasi dari pexels.com/Toni Cuenca/

KABAR WONOSOBO - Pada Selasa, 10 Oktober 2023, Denny Sumargo mengunggah sebuah video wawancaranya bersama Shandy Handika dan Prof. Eddy O.S. Hiariej. Shandy Handika merupakan jaksa dalam kasus kopi sianida, sedangkan Prof. Eddy O.S. Hiariej adalah ahli hukum pidana yang pernah dihadirkan jaksa di persidangan Jessica Wongso tujuh tahun silam.

Kedua tokoh tersebut membahas mengenai kasus tewasnya Mirna Salihin yang kembali diperbincangkan usai perilisan film dokumenter Netflix, Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso sejak 28 September 2023 lalu. 

Salah satu topik panas yang ditanyakan oleh Denny Sumargo terhadap dua narasumber tersebut adalah terkait autopsi jasad Mirna Salihin. Melalui pernyataan dari Otto Hasibuan dan saksi ahli dr. Djaja Surya Atmadja, diketahui bahwa tidak pihak kepolisian tidak melakukan autopsi menyeluruh terhadap jenazah Mirna Salihin.

Hal tersebut kemudian dijadikan pembelaan tim pembela Jessica Wongso bahwa ada kemungkinan Mirna Salihin tidak tewas akibat sianida. 

Baca Juga: Merasa Ditipu, Edi Darmawan Salihin Sebut Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso adalah Sampah

Autopsi Menyeluruh Tidak Diperlukan

Terkait tidak adanya autopsi menyeluruh, Prof. Eddy menjelaskan bahwa dalam rentang waktu 3 hari, Edi Darmawan Salihin menolak jenazah Mirna diautopsi. Namun pada tanggal 10 Januari 2016, akhirnya Edi Darmawan mengizinkan adanya autopsi parsial atau sebagian. 

“Jadi rentang waktu dari tanggal 6 sampai tanggal 9, Edi Salihin menolak untuk anaknya diautopsi. Lalu Dirkrimum waktu itu, Kombes Krishna Murti mengatakan ‘kalau tidak diautopsi kita tidak akan tahu apa penyebab kematian Mirna’. Maka tanggal 10 itulah dilakukan autopsi,” ujar Prof. Eddy. 

“Saya kebetulan mengajar mata kuliah forensik. Autopsi itu dituangkan dalam visum et repertum. Lalu kemudian di dalam berita acara yang, tim itu dipimpin oleh dr. Musyafa, itu dada Mirna itu dibelah. Lambung diambil, hati diambil, kemudian empedu diambil. Pada organ-organ itu sudah ditemukan sianida. Maka tidak perlu kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kan barang yang dicari sudah ada,” jelas Prof Eddy. 

Baca Juga: Kasus Kopi Sianida Viral Lagi Gegara Ice Cold, Otto Hasibuan Siap Buka Kasus Jessica Lagi?

Rongga Mulut, Kerongkongan, dan Lambung Korosif

Denny Sumargo kembali mempertanyakan adanya sianida pada organ Mirna, sedangkan sianida tidak ditemukan pada sampel yang diambil sebelumnya. 

“Saya jadi bingung ini. Tadi katanya pas diuji sampel, sampelnya cuma sedikit itu yang diambil tidak ditemukan sianida. Negatif, gitu kan. Nah, pada saat organ-organnya diambil sudah ditemukan sianida?” tanya Denny Sumargo. 

“Jadi saya tambahkan. Ada keterangan dari dr. Slamet Purnomo, intinya adalah rongga mulut dan kerongkongan dari Mirna itu korosif. Lambungnya juga korosif,”  jawab Shandy Handika. 

“Jadi kita nggak langsung berhenti di situ. Jadi inilah ibarat puzzle, kita kait-kaitkan. Kalau memang Mirna nggak minum racun, kenapa mulut dan kerongkongannya korosif,” lanjut Shandy. 

Shandy juga mengungkapkan bahwa rusaknya mulut dan kerongkongan Mirna diakibatkan oleh banyaknya racun yang ia minum. 

“Dr. Slamet Purnomo di persidangan kalau nggak salah mengatakan ‘dia itu saking banyaknya racun yang dia minum, waktu awal diperiksa itu 70 menit, belum sampai bawah sudah asfiksia. Jadi langsung kehabisan napas. Karena kalau kita lihat di videonya, 2 menit setelah minum langsung collapse,” ujar Shandy.

Baca Juga: Tidak Muncul di Ice Cold, Otto Hasibuan Ungkap Alasan Hani Tidak Diwawancarai

Dapatkan update berita pilihan di link Google News kami. Mari bergabung di Grup Telegram "APA KABAR WONOSOBO?" caranya klik link https://t.me/kabarwonosobo kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah