Network
KABAR WONOSOBO - Peran Shandy Handika sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada kasus kopi sianida tujuh tahun silam kembali dibicarakan usai dirinya muncul dalam film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso. Bersama Prof. Edward Omar Sharif Hiariej, Shandy Handika baru-baru ini menjadi narasumber di Podcast Denny Sumargo untuk membahas rumor-rumor yang beredar di masyarakat terkait kasus kematian Mirna Salihin.
Shandy secara tegas menjelaskan bahwa bukti-bukti yang dikumpulkan oleh JPU dan tim penyidik telah valid. Denny Sumargo sempat mengonfirmasi terkait pernyataan kontroversial yang pernah dilontarkan oleh jaksa tersebut. Dirinya pernah mengatakan bahwa isu yang tersebar di masyarakat mengenai Jessica yang tidak bersalah bisa mempengaruhi citra jaksa.
Hal tersebut menggiring masyarakat untuk berpikir bahwa jaksa hanya berusaha untuk mempertahankan citranya, dibandingkan mencari keadilan untuk korban.
Baca Juga: Merasa Ditipu, Edi Darmawan Salihin Sebut Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso adalah Sampah
“Sebenernya itu pertanyaannya adalah rangkaian peristiwa ini apabila, ini kan sorotan. Pada saat penyidikan, penyidik yang disorot. Di pengadilan tuh jaksa yang disorot. Dan itulah dalam tanda kutip, pertaruhan jaksa dalam arti kejaksaan untuk bisa membuktikan apa yang mereka nyatakan lengkap,” ujar Shandy Handika menjelaskan.
Lalu seperti apakah sosok Shandy Handika sesungguhnya? Seperti apa kiprahnya dalam dunia hukum dan kehidupan pribadinya? Berikut rangkumannya.
Profil Shandy Handika
Tidak banyak yang diketahui tentang profil dan data pribadi dari Shandy Handika. Pria tersebut kini bekerja sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Orang dan Harta Benda di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Pada Agustus 2016, ketika kasus kopi sianida masih disidangkan, Shandy Handika menikah dengan finalis Putri Indonesia 2015 yaitu Riri Ananingdyah Wibisono pada Agustus 2016.
