Network
KABAR WONOSOBO - Jessica Wongso, terdakwa dalam kasus kopi sianida dikenal sebagai pribadi yang tenang dan tak menampakkan penyesalan selama menjalani sidang. Sikapnya yang tenang tersebut justru membuatnya dicap sebagai seorang psikopat oleh masyarakat. Terlebih hasil evaluasi psikiatri terhadap Jessica selama persidangan menyebut bahwa dirinya adalah sosok pendendam dan sadis. Jaksa Penuntut Umum (JPU), Shandy Handika bahkan menyebut bahwa Jessica memiliki kepribadian ganda.
“Jessica itu kalau menurut hasil psikiatri mempunyai dua kepribadian. Jadi kadang bisa baik, kadang bisa langsung marah dan lain sebagainya,” ujar Shandy Handika dalam kanal Youtube Denny Sumargo.
Tidak Menangis Demi Sang Ibu
Baca Juga: JPU Beri Alasan Deportasi Saksi Ahli dari Pihak Jessica Wongso
Menepis anggapan masyarakat bahwa Jessica adalah psikopat, Otto Hasibuan berbicara melalui siaran Youtube Deddy Corbuzier mengenai alasan kliennya tersebut tidak pernah tampak sedih selama menjalani persidangan.
“Saya kan sebagai lawyer tahu dong. Bisa dong membuat drama kalau saya bilang nangis-nangis aja kamu, bisa kan. Tapi Jessica bilang, ‘saya nggak mau berpura-pura apapun dalam kasus ini. Saya harus confirm bahwa saya tidak bersalah,’ dia bilang. Jadi saya harus PD,” ujar Otto mengingat kejadian dalam persidangan tujuh tahun silam.
“Tetapi setelah keluar sidang, dia itu selalu meraung-raung. Dia tidak mau dikamerain. Yang kedua dia bilang, ‘saya tidak boleh nangis, karena kalau saya menangis, ibu saya pasti menderita. Dia pasti nangis’,” tambah Otto.
Baca Juga: Ahli Hukum Pidana Ungkap Satu-Satunya Cara Agar Kasus Jessica Wongso Bisa Dibuka Lagi
Sosok yang Bisa Membuat Jessica Menangis
Meski selalu tampak tenang dan tidak menunjukkan rasa sesal, Eddy Hiariej mengungkap dalam wawancaranya dengan Denny Sumargo bahwa ada satu sosok yang bisa membuat Jessica menangis.
“Kalau kita nonton kesaksian persidangan secara utuh dari awal sampai akhir. Ketika saya memberikan keterangan ahli, dokter Nathalie, Pro. Sarlito, dan ahli-ahli lainnya memberikan keterangan, Jessica menghadapi itu dengan santai, dengan senyum-senyum sinis. Kecuali ketika Ronny Nitibaskara memberikan keterangan. Jessica nangis, kan?” ujar Eddy.
Menurut Guru Besar Fakultas Hukum UGM tersebut, Prof. Ronny Nitibaskara yang kini telah meninggal adalah satu-satunya saksi ahli yang bisa membuat Jessica menangis karena ia bisa membaca kepribadian Jessica.
“Karena Ronny membaca semua apa yang terjadi pada jiwa dan diri Jessica. Sampai diprotes oleh Otto,” ungkap pria yang akrab dipanggil Prof. Eddy tersebut.
Baca Juga: Kenapa Arief Soemarko Tidak Muncul di Film Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso?
Ronny Nitibaskara sendiri merupakan guru besar dari Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia (UI). Prof. Ronny telah berpulang di usia 77 tahun pada Rabu, 7 April 2021. ***
